antarajabar - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat (KBB) menetapkan siaga darurat bencana sejak awal november 2017 hingga Mei 2018, menyusul potensi cuaca ekstrem yang dikeluarkan BMKG.
"Pada prinsipnya memang Bandung Barat siaga darurat dari tanggal dua November sampai dua Mei 2018. Karena memang dasarnya dari BMKG bahwa cuaca di antara akhir tahun ini sampai bulan Mei itu cukup ekstrim lah," ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD KBB, Dicky Maulana saat meninjau lokasi pohon tumbang yang menimpa ruangan SDN Merdeka, Kamis.
Dicky mengatakan, wilayah Kabupaten Bandung Barat termasuk daerah yang rawan akan bencana alam seperti banjir, pohon tumbang, dan longsor. Sehingga, memasuki musim hujan ini, seluruh personil dalam kondisi siap diterjunkan.
Pada hari Kamis (30/11) ini, BPBD mendapatkan 20 laporan adanya pohon tumbang yang tersebar di beberapa titik, baik intensitas ringan hingga berat.
Untuk tanah longsor, BPBD mencatat dari awal tahun 2017 hingga akhir November ini, tercatat 200 kejadian. Meski begitu, kata dia, bencana yang terjadi belum menimbulkan banyak korban jiwa, namun hanya kerugian materi saja.
"Diangka 200 sejak januari tapi frekuensi tidak tinggi, tapi selalu ada laporan ke kita. Kemaren malam di Saguling menimpa satu rumah," kata dia.
Sementara terkait adanya fenomena Siklon Dahlia, BPBD akan meningkatkan kewaspadaan khususnya untuk kawasan rawan bncana (KRB) seperti di kawasan selatan Bandung Barat maupun di kawasan utara Bandung Barat.
"Tiga hari inilah kita mesti meningkatkan kewaspadaan," katanya.
BPBD Kabupaten Bandung Barat Tetapkan Siaga Darurat Bencana
Jumat, 1 Desember 2017 13:56 WIB