Kota Sukabumi (ANTARA) - Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki mengemukakan perlu upaya keroyokan untuk mengatasi pengangguran di daerah itu, antara lain bersinergi dengan dunia pendidikan melalui Pasim Go Migrant Center yang diresmikan oleh Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Mukhtarudin.
"Dengan 17 perguruan tinggi yang ada, kami akan keroyokan mengatasi pengangguran. Pasim Go Migrant Center ini salah satu jawaban nyata," kata Ayep Zaki sebagaimana diinformasikan Kementerian P2MI dari Jakarta, Jumat.
Menteri P2MI Mukhtarudin meresmikan Pasim Go Migrant Center di Jalan Balandongan, Sudajaya Hilir, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi, Jawa Barat, pada Kamis (20/11).
Dalam acara yang sama, dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Kementerian P2MI dengan SMK Pasim Plus dan Universitas Nasional Pasim Bandung mengenai penyiapan lulusan sekolah dan perguruan tinggi untuk bekerja di luar negeri dengan kemampuan bahasa asing.
Wali Kota Sukabumi yang menghadiri acara tersebut mengapresiasi Pasim Go Migrant Center sebagai pusat sosialisasi, pelatihan dan pengembangan tenaga kerja di luar negeri, serta pengajaran bahasa asing.
Wali Kota menyebut saat ini terdapat sekitar 15 ribu pengangguran atau empat persen dari 370 ribu penduduk Kota Sukabumi.
Ia berjanji akan mengaktifkan kembali Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas yang selama hampir satu dasawarsa tidak beroperasi.
"Tanggal 2 bulan depan saya akan menghadap Pak Menteri untuk mengaktifkan kembali BLK tersebut," katanya.
