Jakarta (ANTARA) - Analis mata uang sekaligus Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuabi menganggap pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi perpecahan pendapat di antara para pejabat Federal Reserve (The Fed) tentang seberapa cepat Bank Sentral Amerika Serikat (AS) tersebut melanjutkan pemotongan suku bunga.
“Beberapa pembuat kebijakan menekankan perlunya kewaspadaan terhadap inflasi, sementara yang lain menunjukkan tanda-tanda perlambatan momentum pasar tenaga kerja. Perpecahan pendapat ini memperkuat keraguan tentang seberapa cepat The Fed akan melanjutkan pemotongan suku bunga, yang akan menjaga dolar tetap kuat,” ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.
Pekan lalu, Gubernur The Fed Jerome Powell telah mengisyaratkan bahwa bank sentral belum berkomitmen untuk pelonggaran lebih lanjut, dengan mengatakan bahwa langkah potensi pemangkasan suku bunga di bulan Desember 2025 bukan sesuatu yang pasti.
Sejak itu, pasar mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga. Beberapa pejabat The Fed kemudian menambah ketidakpastian, karena menyuarakan pandangan yang berbeda tentang perekonomian AS.
