Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Menteri Koperasi Ferry Juliantono mendukung langkah bersejarah yang dilakukan Induk Koperasi Unit Desa (INKUD) dengan membangun kawasan industri peralatan pertanian di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Ferry ikut menghadiri peletakan batu pertama pembangunan dan renovasi kawasan industri peralatan pertanian INKUD di atas tanah seluas 52 hektare di Jalan HOS Cokroaminoto nomor 133, Kalijaya, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
"Saya dapat undangan peletakan batu pertama kawasan industri dan hadirnya ini memberikan apresiasi tinggi terhadap langkah strategis INKUD karena telah naik kelas menjadi koperasi industri berteknologi tinggi," katanya di Cikarang, Selasa.
Dia menyatakan pembangunan kawasan ini sejalan dengan Program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto khususnya dalam misi memperkuat kemandirian ekonomi nasional melalui pemberdayaan koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Pemerintah menargetkan koperasi tidak hanya menjadi pelaku ekonomi rakyat tetapi juga pemain utama dalam rantai industri nasional yang modern dan berdaya saing global.
"Apa yang dilakukan INKUD hari ini adalah bentuk nyata koperasi sebagai soko guru perekonomian bangsa yang bertransformasi. INKUD telah menunjukkan bahwa koperasi bisa masuk ke sektor industri besar dan berteknologi tinggi, sejalan dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo untuk membangun ekonomi yang mandiri, kuat dan berkeadilan," ujarnya.
Ferry menegaskan pemerintah memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan kawasan ini, mulai dari fasilitas pembiayaan, dukungan regulasi hingga kemitraan strategis dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan pelaku industri nasional.
Kehadiran kawasan industri peralatan pertanian ini diharapkan mampu membantu mewujudkan cita-cita Presiden Prabowo untuk kedaulatan pangan.
"Kami berharap INKUD menjadi pionir yang membuka jalan bagi koperasi lain untuk tumbuh menjadi pemain besar di sektor industri. Nanti bukan hanya alat pertanian, juga alat pertambangan karena koperasi kini boleh mengelola tambang mineral sampai seluas 2.500 hektare," ucap dia.
Ketua Umum INKUD Portasius Nggedi menyampaikan pembangunan kawasan industri ini merupakan tonggak penting dalam perjalanan panjang INKUD untuk membawa koperasi Indonesia memasuki babak baru dari penggerak ekonomi rakyat menuju pelaku industri global.
Kawasan ini akan menjadi pusat sinergi koperasi dengan dunia industri dan teknologi. Pihaknya bekerja sama dengan 50 mitra internasional agar koperasi Indonesia bisa bersaing di pasar global, sekaligus mendukung kemandirian nasional di bidang pangan, energi dan industri.
Dia mengungkapkan kawasan tersebut akan dilengkapi fasilitas produksi, pusat riset dan pengembangan serta pelatihan bagi anggota koperasi dan pelaku UMKM.
"Kami ingin koperasi tidak lagi dipandang sebatas sektor kecil, tetapi sebagai entitas bisnis modern yang produktif, efisien dan berbasis inovasi," katanya.
INKUD menargetkan kawasan industri ini dapat beroperasi secara bertahap pada akhir tahun 2026 dan diharapkan mampu menyerap ribuan tenaga kerja lokal serta menarik investasi besar dari berbagai negara.
Portasius menambahkan kehadiran kawasan industri ini sebagai bentuk komitmen untuk menjadi koperasi modern, mandiri dan berdaya saing global, sejalan dengan visi besar kemandirian ekonomi nasional yang digagas dalam Asta Cita Presiden Prabowo.
"Tadi ada saran dari pak menteri buat produksi peralatan tambang dan tentu itu menjadi masukan untuk kami bisa realisasikan," kata dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menkop dukung Induk KUD bangun industri alat pertanian di Bekasi
