Bandung (ANTARA) - Institut Teknologi Bandung (ITB) bersama pengembang swasta PT Summarecon Agung melalui anak usahanya, PT Mahkota Permata Perdana, resmi bekerjasama dalam pengembangan ekosistem pendidikan dan teknologi di kawasan Summarecon Bandung.
Kolaborasi yang ditegaskan dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pada Kamis ini, kata Rektor ITB Prof Tatacipta Dirgantara, merupakan bagian dari upaya strategis ITB dalam memperluas dampak riset dan inovasi ke masyarakat luas, sekaligus memperkuat posisi ITB sebagai universitas generasi keempat.
"ITB Innovation Park merupakan hasil kolaborasi panjang antara kampus, pemerintah, dan industri. Kawasan ini diharapkan menjadi pusat pertumbuhan startup, riset terapan, dan wirausaha berbasis teknologi tinggi," kata Tata selepas MoU yang berada dalam rangkaian acara Innovibes Vol.1 di ITB Innovation Park, Gedebage, Bandung.
Penandatanganan MoU juga disambut positif oleh Direktur Utama PT Mahkota Permata Perdana sekaligus Executive Director Summarecon Bandung, Hindarko Hasan yang menegaskan pentingnya implementasi konkret dari kerja sama tersebut.
"Kolaborasi ini tidak hanya berhenti pada dokumen, tapi harus diwujudkan dalam inovasi nyata yang bermanfaat langsung bagi masyarakat," katanya.
Didukung oleh program PRIME STeP (Promoting Research and Innovation through Modern and Efficient Science and Technology Parks) dari Asian Development Bank (ADB), ITB Innovation Park akan difokuskan pada empat bidang utama yakni teknologi informasi dan produk digital, rekayasa transportasi dan energi, infrastruktur dan kebencanaan, serta pangan dan kesehatan.
Kegiatan Innovibes Vol.1 yang digelar Direktorat Kawasan Sains dan Teknologi (DKST) ITB yang mengusung tema "Teknologi Cerdas dan Konektivitas Digital" juga menjadi panggung awal aktivasi ITB Innovation Park.
Dalam kesempatan tersebut, dipamerkan sejumlah hasil riset dan teknologi unggulan dari civitas akademika universitas, termasuk demo drone inspeksi ruang terbatas ZEKE03 yang merupakan hasil kolaborasi dengan PT Terra Drone Indonesia melalui program Kedaireka Matching Fund 2024.
