Bandung (ANTARA) - Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Zaini Shofari, menyambut antusias pembentukan Satuan Tugas Penataan Pembangunan Pesantren oleh Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar yang dinilainya merupakan langkah yang sangat strategis.
"Ini langkah strategis dan membanggakan, apalagi Satgas ini akan bekerja lintas kementerian dan lembaga yakni dengan Kementerian PUPR, Kementerian Agama, dan badan-badan terkait baik di pusat maupun daerah," ujar Zaini dalam pesan singkatnya pada ANTARA di Bandung, Kamis.
Zaini menilai kehadiran Satgas menjadi harapan baru, terutama bagi pesantren di Jawa Barat yang memiliki jumlah terbanyak di Indonesia. Karenanya ia mendorong agar keberadaan Satgas bisa menjembatani kebutuhan nyata pesantren dengan program-program pemerintah pusat.
Namun demikian, ia mengungkapkan keprihatinan atas belum adanya realisasi dari alokasi anggaran sebesar Rp153 triliun yang semula direncanakan untuk pesantren pada 2025.
"Bahkan bantuan itu diganti hanya dengan beasiswa santri senilai Rp5 miliar. Ini sangat tidak sebanding dan mengecewakan," ujarnya.
Menurutnya, pemetaan infrastruktur pesantren dan sekolah serta lembaga pendidikan lainnya, harus menjadi prioritas utama dengan langkah konkret guna menangani persoalan infrastruktur lembaga pendidikan secara menyeluruh.
Zaini juga mengingatkan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap kondisi fisik bangunan lembaga pendidikan, sehingga insiden robohnya bangunan pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, kemudian juga SMKN1 Cileungsi, Jawa Barat, yang menandakan lemahnya pengawasan terhadap infrastruktur lembaga untuk penguatan SDM ini.
Ia juga berharap, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dapat lebih proaktif dan bersinergi dengan pemerintah pusat melalui Satgas Penataan Pembangunan Pesantren ini.
Dengan penguatan sinergi antara pusat dan daerah, ia yakin pendidikan dan pembinaan keagamaan di pesantren akan berkembang lebih baik dan berkelanjutan.
"Pesantren perlu dukungan nyata. Bukan hanya wacana, tapi tindakan konkret dalam bentuk bantuan infrastruktur dan sarana keagamaan yang layak," ujarnya.
Sebelumnya, dikabarkan mushalla santri putra di Pondok Pesantren (PP) Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, roboh saat Shalat Asar berjamaah pada Senin (29/9) sore.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan seluruh jenazah korban reruntuhan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur telah ditemukan oleh tim SAR gabungan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Legislator Jabar: Satgas Pembangunan Pesantren langkah yang strategis
