Tasikmalaya (ANTARA) - Sebanyak 75 siswa dari kalangan keluarga miskin mengikuti program Sekolah Rakyat Terintegrasi 41 tingkat sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di Sambong Pari, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa.
Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi menyampaikan, Sekolah Rakyat Terintegrasi 41 itu merupakan program pemerintah pusat yang menerapkan konsep asrama untuk memberikan keadilan mendapatkan hak pendidikan bagi masyarakat di Kota Tasikmalaya.
"Kita sambut kehadiran Sekolah Rakyat ini sebagai langkah nyata, menuju keadilan sosial di bidang pendidikan," kata Viman.
Ia menuturkan Sekolah Rakyat merupakan program yang ditunggu masyarakat, dan saat ini mulai dilaksanakan bertepatan dengan momentum menjelang Hari Jadi ke-24 Kota Tasikmalaya.
Sekolah Rakyat yang belum semua daerah menyelenggarakannya itu, kata dia, menjadi kebanggaan bagi Kota Tasikmalaya karena sudah mulai digelar, apalagi jika mengingat prosesnya membutuhkan waktu cukup lama dan tidak mudah.
Persiapan yang dimulai sejak April 2025 itu, kata dia, telah melewati proses untuk penetapan lokasi di beberapa tempat sampai akhirnya ditetapkan bangunan SD Rahayu sebagai Sekolah Rakyat rintisan.
"Kami Pemerintah Kota Tasikmalaya telah menyiapkan lahan di Tamansari, 7,5 hektare yang di mana kita menelan kolaborasi untuk membentuk generasi penerus kita," katanya.
Ia berharap adanya Sekolah Rakyat bisa memutus rantai kemiskinan masyarakat, kemudian dapat mengangkat martabat keluarga, lebih mendekatkan diri pada agama, dan membangun bangsa.
"Sekolah Rakyat ini tidak hanya kita bisa mencetak generasi penerus di pendidikan, tapi juga ini berdampak yang luar biasa ke ekonomi, dan lain sebagainya," katanya.
Peresmian Sekolah Rakat di Kota Tasikmalaya itu dihadiri Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan menyampaikan saat ini sudah ada 19 Sekolah Rakyat, dan akan terus dikembangkan di setiap daerah sehingga tidak ada lagi anak putus sekolah.
"Mengharapkan ini bisa terus tidak berdiri di sini saja, bisa terus dibangun di beberapa daerah, terutama daerah-daerah yang sulit terjangkau," katanya.
Program Sekolah Rakyat di Kota Tasikmalaya itu terdiri dari 25 siswa untuk tingkat SD atau sebanyak satu rombongan belajar (rombel), dan dua rombel sebanyak 50 siswa untuk tingkat SMP.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: 75 siswa mulai mengikuti program Sekolah Rakyat di Tasikmalaya
