Bandung (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memperkuat kompetensi para dewan hakim lewat kegiatan Bimbingan Teknis Dewan Hakim LPTQ.
Sekretaris Daerah Kota Bandung Iskandar Zulkarnain mengungkapkan kegiatan ini bertujuan meningkatkan kemampuan anggota dewan hakim, mendalami kode etik, serta menjaga integritas dalam menegakkan profesionalisme.
“Tugas dewan hakim memerlukan ilmu, ketelitian, dan keikhlasan. Keputusan mereka bukan sekadar soal nilai, tapi merupakan amanah yang harus dipertanggungjawabkan,” kata Iskandar dalam siaran persnya saat Bimbingan Teknis Dewan Hakim LPTQ Kota Bandung Tahun 2025 di Kamboti Sari Ater Bandung, Selasa (7/10).
Iskandar juga mengatakan bahwa Pemkot Bandung akan terus berupaya meningkatkan kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk LPTQ dan Kementerian Agama dalam rangka menciptakan generasi Bandung yang Qur’ani, beriman, dan berbudi pekerti mulia.
Menurutnya, hal ini sejalan dengan visi pembangunan Kota Bandung yang berkomitmen untuk mewujudkan kota yang unggul, terbuka, amanah, maju, dan agamis. Nilai keagamaan bukan hanya identitas, tapi menjadi jiwa dari setiap kebijakan pemerintah
“Kami berharap para dewan hakim bisa menjadi panutan masyarakat dalam mengamalkan nilai-nilai Al-Qur’an. Kejujuran, kebenaran, dan keadilan yang mereka pegang akan membangun kepercayaan publik serta memotivasi peserta untuk lebih mencintai Al-Qur’an,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Harian LPTQ Kota Bandung Mimin Sutisna menyatakan bahwa bimbingan teknis ini adalah bagian dari usaha untuk memperbaharui anggota dewan hakim.
“Kami ingin menghadirkan dewan hakim baru yang mumpuni untuk beberapa tahun ke depan. Karena itu, hari ini peserta kami wajibkan mengikuti seluruh rangkaian pembekalan. Ini juga membuka peluang bagi mereka yang ingin menjadi hakim di cabang tilawah maupun tahfidz,” tuturnya.
Di sisi lain, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bandung Irwan Nurjaman menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu usaha untuk menjaga posisi Bandung sebagai juara MTQ.
“Kegiatan ini sangat penting untuk menjaga kualitas pelaksanaan MTQ. Ini bukan hanya soal lomba, tapi juga sarana syiar Islam dan memperkuat nilai-nilai religius dalam kehidupan masyarakat,” tegas Irwan.
