Manajemen pakan di Bandung Zoo, katanya, disesuaikan dengan pola makan alami mereka, di mana selain dedaunan lokal seperti kaliandra, jerapah juga diberi sayuran dan buah seperti wortel, buncis, apel, pisang, dan bahkan bawang bombay untuk mendukung kesehatan kulit dan pigmentasi bercaknya.
Pakan digantung di tiang pancang tinggi untuk menunjang kenyamanan satwa, serta agar jerapah tetap aktif seperti di alam liar yang ternyata menjadi atraksi favorit tersendiri bagi para pengunjung.
"Pola bercak unik pada setiap jerapah juga menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung, menjadikan Kemal dan Tania primadona di area feeding zone yang nyaris tak pernah sepi," katanya.
Meski demikian, ia mengatakan pengembangbiakan jerapah bukan tanpa tantangan. Selain siklus reproduksi yang panjang, penyesuaian iklim, kebutuhan nutrisi spesifik, dan pengelolaan genetik menjadi fokus utama tim konservasi dan dokter hewan.
"Kami berharap upaya ini bisa membuahkan hasil dan menjadi bagian dari kontribusi nyata Bandung Zoo dalam pelestarian satwa global, mengikuti jejak sukses pengembangbiakan jerapah di TSI," tuturnya menambahkan.
Baca juga: Fraksi PDIP DPRD Jabar belum berkesimpulan soal Bandung Zoo
Baca juga: YMT Minta Pemkot Dukung Pengelola Sah Bandung Zoo Demi Kepastian Hukum
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bandung Zoo optimistis sukseskan program pembiakan jerapah Kemal-Tania
