Bandung (ANTARA) - Universitas Pasundan (Unpas) dan International Academicians Science and Technology Innovation Centre (IASTIC) menjalin kemitraan strategis untuk memperkuat kerja sama Indonesia-China dalam transisi energi dan pengembangan kendaraan listrik (e-mobility).
Rektor Unpas, Prof Azhar Affandi mengatakan kemitraan yang ditegaskan lewat penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pada Jumat (3/10) akan mencakup bidang pendidikan, penelitian, dan pengembangan industri berbasis teknologi ramah lingkungan, sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
"Kolaborasi ini menjadi langkah penting dalam pengembangan akademik dan riset di Unpas, serta membuka peluang luas bagi pertukaran pengetahuan dan teknologi dengan mitra global," ujar Azhar dalam keterangan di Bandung, Senin.
Ruang lingkup kerja sama Unpas-IASTIC meliputi program pelatihan bersama, pengembangan teknologi dan inovasi, penguatan kapasitas kelembagaan, serta perluasan kemitraan internasional.
"Diharapkan kemitraan ini mampu mencetak talenta unggul yang mengintegrasikan pendidikan, penelitian, dan industri untuk mendorong terbentuknya ekosistem inovasi dan transisi energi berkelanjutan di Indonesia," ujarnya.
Penandatanganan MoU antara Unpas dan IASTIC dengan tema Strengthening China-Indonesia Strategic Partnership in Energy Transition and E-Mobility for Sustainable Development ini, dilangsungkan di Aula Mandala Saba Ir H Djuanda, Kampus II Unpas, Tamansari, Bandung.
