"Problem pendidikan di kita itu antara kebutuhan pasar dengan lulusan perguruan tinggi tidak match. Nah itu yang harus segera dibenahi ke depan sehingga tenaga-tenaga Indonesia mampu menjawab tantangan pasar," ucapnya.
Maka dalam menghadapi kelulusan, seorang mahasiswa, ujar Dedi, diharapkan dapat membuat suatu produk atau inovasi selain karya ilmiah. Selain itu, civitas akademica juga perlu semakin peka terhadap kondisi lingkungan.
"Misalnya urusan sampah, yang paling banyak bermasalah biasanya malah di pusat-pusat kota, sementara perguruan-perguruan tinggi kebanyakan lokasinya di kota. Itulah apa yang ada dalam pikiran saya, sebaiknya ke depan skripsi, disertasi, tesis itu selain bentuk dalam karya tulis. Seseorang menjadi sarjana karena mempunyai produk," tutur Dedi.
Baca juga: Jabar menjelaskan dasar gaji dan tunjangan gubernur sampai puluhan miliar
Baca juga: Sekda Jabar sebut tunjangan-operasional Gubernur Jabar sudah sesuai aturan
