Lumajang, Jawa Timur (ANTARA) - Petugas mencatat sebanyak delapan kali erupsi terjadi di Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Senin pagi.
Berdasarkan data, erupsi pertama terjadi pada dini hari pukul 00.27 WIB hingga pukul 07.20 WIB tercatat sudah delapan kali erupsi dengan tinggi letusan 400 meter hingga 800 meter di atas puncak Mahameru.
"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada pukul 07.20 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 600 meter di atas puncak atau 4.276 mdpl," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Sigit Rian Alfian dalam laporan tertulis yang diterima di Lumajang.
Ia mengatakan kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 21 mm dan durasi 177 detik.
Sebelumnya pada pukul 05.59 WIB, Gunung Semeru erupsi dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 800 meter di atas puncak (4.476 mdpl).
"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah selatan. Saat laporan itu dibuat, erupsi masih berlangsung," tuturnya.
Secara detail, delapan kali erupsi gunung tertinggi di Pulau Jawa itu terjadi secara berurutan yakni pukul 00.27 WIB, kemudian 00.31 WIB, 01.23 WIB, 01.32 WIB, 04.52 WIB, 05.43 WIB, 05.59 WIB, dan 07.20 WIB.
Sigit menjelaskan Gunung Semeru masih berstatus Waspada atau Level II, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi, yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara, sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).
