Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup melemah seiring aksi profit taking (ambil untung) pelaku pasar menjelang libur panjang akhir pekan.
IHSG ditutup melemah 18,51 poin atau 0,23 persen ke posisi 7.867,35. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 1,10 poin atau 0,14 persen ke posisi 799,80.
“IHSG tertahan di jalur melemah, sebelumnya mengalami rebound namun terkoreksi. Tampaknya sentimen dari aksi profit taking jelang libur nasional pada esok hari (Jumat) dan juga tekanan jual asing,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.
Dari mancanegara, fokus perhatian pelaku pasar tertuju pada kebijakan moneter The Fed, yang mana pasar semakin optimistis The Fed akan memangkas suku bunga acuannya pada September 2025.
Berdasarkan CME Fedwatch, tercatat probabilitas sebesar 97,6 persen akan dilakukan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada pertemuan 17 September 2025.
Sebelumnya, petinggi The Fed Christopher Waller menegaskan dukungannya terhadap pemangkasan suku bunga pada September 2025, sedangkan Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic menyatakan pemotongan sudah dalam agenda, meski belum memastikan waktunya.
Selain itu, juga terdapat faktor lain yang mendukung pemangkasan suku bunga, yaitu rilis data lowongan kerja Amerika Serikat (AS) yang turun dari sebelumnya 7,35 juta pada Juni 2025 menjadi 7,18 juta pada Juli 2025, yang mengindikasikan penurunan lowongan pekerja dan pasar tenaga kerja yang melemah.
Selanjutnya, pelaku pasar juga menantikan rilis klaim pengangguran AS, data ketenagakerjaan ADP, serta laporan penggajian nonpertanian pada Jumat (5/9), untuk petunjuk lebih lanjut tentang momentum ekonomi dan kebijakan Fed.
Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
