Bandung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menggelar kirab budaya pada Minggu (17/8), dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, dengan turut dihadirkan dua kereta kencana, yang salah satunya pernah digunakan Istana Negara.
"Kirab tahun ini tergolong istimewa, karena menghadirkan dua kereta kencana. Salah satunya kereta kencana yang pernah digunakan Istana Negara untuk kirab bendera dari Monas ke Istana Merdeka," kata Kepala Biro Administrasi Pimpinan (Adpim) Setda Provinsi Jawa Barat Akhmad Taufiqurrachman di Bandung, Jumat.
Kirab budaya ini, kata Akhmad, akan berlangsung pada Minggu (17/8) pukul 07.00 WIB, dari Gedung Negara Pakuan (Bale Pakuan) menuju Lapangan Gasibu, yang menempuh jarak sekitar 3,5 kilometer dengan estimasi waktu tempuh selama 30–45 menit dengan membawa duplikat Bendera Pusaka.
Selain itu, kirab akan dimeriahkan pasukan berkuda khusus dari komunitas berkuda beserta kuda pengiring dari Daarut Tauhid, serta penunggang profesional.
Akhmad mengatakan kirab budaya juga melibatkan perwakilan perangkat daerah di lingkungan Pemprov Jabar yang akan memakai baju adat nusantara, komunitas otomotif dengan 17 kendaraan klasik sebagai simbol tanggal kemerdekaan, 45 personel berpakaian adat melambangkan tahun 1945, dan marching band beranggotakan 80 orang mewakili usia kemerdekaan RI tahun ini.
"Kirab budaya ini menjadi bentuk penghormatan terhadap keagungan Duplikat Bendera Pusaka, sekaligus perwujudan semangat Bhinneka Tunggal Ika," ujar Akhmad.
Rute Kirab Budaya rencananya akan dimulai dari Gedung Negara Pakuan, lalu menuju Jalan Viaduct, belok kiri ke Jalan Wastukencana Depan Balai Kota Bandung, lurus melewati Rumah Dinas Pangdam III Siliwangi lalu masuk ke Jalan LLRE Martadinata, selanjutnya belok ke Jalan Ir H Juanda, belok kanan di perempatan Jalan Sulanjana, masuk ke Jalan Diponegoro, dan berakhir di Jalan Majapahit tepat di depan Lapangan Gasibu.
Setibanya di Gasibu yang direncanakan sekitar pukul 07.45 WIB, duplikat bendera akan ditempatkan di podium utama untuk prosesi pengibaran bendera Sang Merah Putih, dengan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi sebagai inspektur upacara.
Setelah upacara pengibaran bendera selesai, ada penampilan-penampilan defile pasukan upacara yang terdiri dari unsur TNI tiga matra, pasukan elite seperti Kopassus, Brimob, hingga siswa Panca Waluya, yang diharapkan memberikan suasana perayaan makin meriah dan semarak, serta jadi daya tarik bagi masyarakat untuk menyaksikan langsung.
Rencananya parade defile akan diselenggarakan di sekitar Monumen Perjuangan, maka dari itu Ia mengingatkan agar para pedagang kaki lima di sekitar Monumen Perjuangan, diharapkan tidak berjualan pada 17 Agustus demi kelancaran kegiatan.
