Cirebon (ANTARA) - Kementerian Sosial (Kemensos) memfokuskan upaya penanggulangan kemiskinan dengan mengalihkan penerima bantuan sosial (bansos) yang masih berada di usia produktif ke program pemberdayaan ekonomi agar dapat mandiri dan keluar dari garis kemiskinan.
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengatakan langkah ini dilakukan untuk memastikan program dari pemerintah tidak hanya bersifat konsumtif, melainkan menjadi pintu masuk bagi masyarakat menuju kemandirian ekonomi.
"Kalau lansia atau penyandang disabilitas mungkin akan kita teruskan. Namun untuk usia produktif kita dorong masuk program pemberdayaan. Misalnya ingin kerja, kita tambah keterampilannya," kata Saifullah di Pendopo Bupati Cirebon, Jawa Barat, Rabu.
Ia menjelaskan evaluasi penerima bansos dilakukan setiap lima tahun, di mana mereka yang dinilai sudah mampu secara ekonomi akan dikeluarkan dari daftar penerima dan mendapatkan dukungan pelatihan keterampilan, pendampingan usaha, atau bantuan modal.
Menurut dia, penghentian bansos bukan berarti pemerintah melepas tanggung jawab, melainkan mengubah bentuk intervensi dari bantuan konsumtif menjadi dukungan produktif.
"Sering orang tidak sadar, ketika kita hentikan bansos itu bukan berarti kita tinggal. Kita dorong ke program pemberdayaan," ujarnya.
Proses peralihan ini, kata dia, dilakukan berbasis data yang terukur serta melibatkan pendamping dari Sumber Daya Manusia Program Keluarga Harapan (SDM PKH).
Ia mengatakan setiap pendamping nantinya memastikan penerima manfaat siap mengikuti program pemberdayaan hingga mampu mandiri.
Saifullah mencontohkan banyak penerima yang berhasil beralih menjadi pelaku usaha setelah mendapat bantuan modal dan pembinaan dari Kemensos, bahkan mampu membuka lapangan kerja baru di lingkungannya.
Ia menyebut target penerima manfaat bansos mencapai lebih dari 300 ribu orang setiap tahun di seluruh Indonesia. Namun, sebagiannya diarahkan agar dapat beralih ke jalur pemberdayaan.
"Yang tidak tepat sasaran kita koreksi, yang tepat sasaran kita teruskan," katanya.
Kemensos pun mengajak pemerintah daerah untuk terlibat aktif dalam proses pemberdayaan, mulai dari memberikan pelatihan, memfasilitasi usaha, hingga membuka akses pasar bagi penerima manfaat yang beralih menjadi pelaku usaha.
Ia optimistis kalau program dijalankan secara terpadu antara pusat dan daerah, penanggulangan kemiskinan akan berjalan lebih efektif dan berdampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat.
“Kita punya target tahun 2026 yang akan datang ini kemiskinan ekstrem bisa nol persen, termasuk di Kabupaten Cirebon juga,” ucap dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemensos fokus alihkan penerima bansos produktif ke pemberdayaan
