Antarajabar.com - Pelaku perusakan mobil jenis Avanza di perempatan jalan BKR - jalan Sriwijaya, Kota Bandung mengaku menyesal telah berbuat rusuh saat aksi mogok menolak operasional transportasi online pada Kamis (9/3).
"Iya saya menyesal. Saya memang di bawah pengaruh alkohol. Saya minum tiga gelas tuak," kata salah satu pelaku AR (31) di Mapolrestabes Bandung, Jumat.
AR bersama lima pelaku lainnya yakni SH (31), RH (41), UJ (23), AG (33) dan NR (23) mengaku melakukan aksi tersebut karena tersulut oleh sopir angkot jurusan Cikudapateh - Ciroyom meneriaki mobil yang dikendarai korban Eggy Muhammad sebagai taksi online.
"Saya ikut saja sopir Cikudapateuh teriak-teriak online-online. Ya terus gitu (memukul mobil)," kata dia.
AR yang ditangkap petugas Polrestabes Bandung di dekat SPBU Bumi Asri mengatakan ikut memukul bagian samping kaca mobil dan tidak tahu di dalamnya terdapat seorang bayi berusia 16 bulan.
"Saya di tengah samping ninju saja. Enggak tahu pecah atau tidak. Dan ga tau ada bayi," ujar dia.
Salah satu pelaku lainnya, SH yang ditangkap dikediamannya, kedapatan terekam dalam video yang diunggah oleh kakak korban Devy.
Dalam video tersebut nampak, SH tengah menggoyang-goyangkan mobil yang ditumpangi korban beserta lima keluarganya.
"Saya goyang-goyang, sama mukulin. Tapi enggak tahu ada bayi," kata dia.
Di tempat yang sama Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo menuturkan, sejauh ini petugas berhasil mengamankan enam orang pelaku yang diduga melakukan pengerusakan mobil.
"Enam pelaku berhasil kami amankan dari keterangan saksi dan berdasarkan identifikasi video sehingga pelaku kita tangkap," ujar Hendro.
Meski begitu, polisi mensinyalir terdapat enam pelaku lainnya yang ikut terlibat dalam perusakan mobil berdasarkan identifikasi video. Saat ini petugas terus memburu pelaku lainnya yang masih dalam pencarian aparat kepolisian.
"Seluruhnya ada 12, dan baru kami tangkap enam. Bisa juga lebih karena kita lihat video dari sisi lain. Kita akan terus kejar,"kata Hendro.