Jakarta (ANTARA) - Pengamat mata uang sekaligus Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuabi menilai penguatan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China.
“Washington akan mempertahankan total tarif sekitar 55 persen untuk impor Tiongkok, dengan Tiongkok mempertahankan tarif 10 persen untuk barang-barang Amerika,” ucapnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Mengutip Anadolu Agency, Presiden AS Donald Trump menyampaikan bahwa kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China "sudah selesai" dirundingkan dan tinggal menunggu persetujuan akhir dari presiden kedua negara.
Perjanjian tersebut memberikan lisensi ekspor kepada Tiongkok untuk logam tanah jarang dan magnet. Adapun AS akan memenuhi kesepakatan yang menjadi bagiannya, termasuk mengizinkan mahasiswa asal China untuk tetap belajar di universitas-universitas di Amerika.
Trump menekankan bahwa dirinya dan Presiden China Xi Jinping akan bekerja sama erat untuk membuka pasar China bagi produk AS.
Untuk sentimen dari domestik, berasal dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada bulan Mei 2025 yang tetap berada pada level optimis (indeks >100) sebesar 117,5 berdasarkan survei Konsumen Bank Indonesia (BI).
Terjaganya keyakinan konsumen pada Mei 2025 ditopang Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang tetap berada pada level optimis. IKE dan IEK masing-masing tercatat sebesar 106,0 dan 129,0, meski lebih rendah dibandingkan dengan indeks bulan sebelumnya yang masing-masing tercatat sebesar 113,7 dan 129,8.
BI mencatat IKE Mei 2025 didukung oleh Indeks Penghasilan Saat Ini (IPSI) dan Indeks Pembelian Barang Tahan Lama/Durable Goods (IPDG) yang berada pada level optimis masing-masing tercatat sebesar 118,1 dan 104,1, meski lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya sebesar 125,4 dan 113,9.
Sedangkan, Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja (IKLK) tercatat turun ke level pesimis sebesar 95,7.
Selanjutnya pada IEK, BI mencatat IEK yang tetap terjaga bersumber dari komponen Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja (IEKLK) Mei 2025 tercatat sebesar 123,8, sedikit lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya sebesar 123,5.
Sementara, komponen Indeks Ekspektasi Penghasilan (IEP) dan Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha (IEKU) pada Mei 2025 masing-masing tercatat sebesar 135,4 dan 127,8, masih berada pada level optimis meski lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya sebesar 137,5 dan 128,5.
Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan hari ini di Jakarta menguat sebesar 17 poin atau 0,11 persen menjadi Rp16.243 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.260 per dolar AS.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Selasa juga menguat ke level Rp16.237 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.265 per dolar AS.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rupiah menguat dipengaruhi kesepakatan dagang AS dengan China