Jakarta (ANTARA) - Analis Bank Woori Saudara Rully Nova mengatakan penguatan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi “gencatan senjata” perang tarif antara Amerika Serikat (AS) dengan China.
Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan Jumat sore menguat sebesar 5 poin atau 0,03 persen menjadi Rp16.631 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.636 per dolar AS.
“Hasil pertemuan AS dan China yang positif memberikan stabilitas bagi pasar, namun hubungan AS dan China akan selalu dinamis karena masing-masing memiliki kepentingan dan persaingan yang tinggi,” katanya kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.
Presiden Xi Jinping bertemu Presiden Donald Trump di Busan, Korea Selatan pada Kamis (30/10), selama 1 jam dan 40 menit. Sebelum pertemuan kedua kepala negara, delegasi China dan AS sudah bertemu dalam perundingan dagang di Kuala Lumpur pada 25-26 Oktober 2025.
Berdasarkan laporan ANTARA Beijing, kedua pihak bertukar pandangan secara mendalam mengenai isu-isu ekonomi dan perdagangan dan mencapai konsensus dalam penyelesaian berbagai isu.
Dalam pertemuan tersebut, berdasarkan wawancara di Air Force One, Trump mengatakan Xi menyetujui penangguhan pembatasan ekspor atas mineral tanah jarang selama satu tahun yang kemungkinan akan "diperpanjang secara rutin" setelah sebelumnya China mengumumkan akan melakukan kontrol ekspor mineral tanah jarang.
Selanjutnya Trump juga setuju untuk menurunkan tarif impor terhadap China karena fentanil menjadi 10 persen dari tadinya 20 persen.
Penurunan tarif itu disebut segera dilakukan setelah pertemuannya dengan Xi Jinping. Sebelumnya, barang AS ke China dikenakan tarif impor 10 persen sementara barang-barang China ke AS terkena tarif 30 persen.
Trump juga mengatakan China akan melanjutkan pembelian kedelai dan produk pertanian lainnya dalam jumlah yang sangat besar setelah Negeri Tirai Bambu memboikot komoditas tersebut selama berbulan-bulan.
Kemudian AS dan China juga akan "bekerja sama" untuk mengakhiri perang antara Rusia dan Ukraina, yang kini telah memasuki tahun keempat.
Namun, ada sejumlah hal yang disebut Trump tidak dibahas dalam pertemuan, misalnya soal Taiwan, penyelesaian masalah TikTok dan dan pencabutan larangan AS atas penjualan chip AI (Artificial Intelligence) berteknologi tinggi dari Nvidia ke China.
