Cirebon (ANTARA) - Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon, Jawa Barat, mencatat laba Bank Perekonomian Rakyat (BPR) di wilayah kerjanya melonjak sebesar 146,49 persen secara year to date (ytd) menjadi Rp16,5 miliar pada triwulan pertama 2025.
Kepala OJK Cirebon Agus Muntholib mengatakan lonjakan laba tersebut merupakan hasil dari kinerja positif BPR, dalam penghimpunan dana masyarakat serta penyaluran kredit selama periode tersebut di wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (Ciayumajakuning).
“Kinerja BPR di Ciayumajakuning menunjukkan pertumbuhan yang sehat, terutama dari sisi pendapatan yang berdampak pada peningkatan laba secara signifikan,” kata Agus di Cirebon, Rabu.
Menurut dia, selama periode tersebut kredit yang disalurkan oleh 18 BPR di Ciayumajakuning mengalami pertumbuhan sebesar 2,48 persen atau menjadi Rp2,05 triliun.
Sementara itu, kata dia, untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun juga mencatatkan pertumbuhan sebesar 1,25 persen atau menjadi Rp2,22 triliun.
“Adapun total aset BPR meningkat 1,24 persen (ytd) menjadi Rp2,75 triliun,” ujarnya.
Dia menilai pertumbuhan kredit dan DPK yang seimbang, menciptakan ruang profitabilitas yang lebih baik bagi BPR di Ciayumajakuning.
Meski laba meningkat tajam, Agus menuturkan bahwa rasio permodalan Capital Adequacy Ratio (CAR) BPR mengalami kontraksi sebesar 15,12 persen atau menjadi 16,06 persen.
“Rasio ini masih berada di atas ambang batas minimum yang ditetapkan regulator,” tuturnya.
Dari sisi kualitas kredit, kata Agus, Non-Performing Loan (NPL) gross tercatat menurun tipis sebesar 1,57 persen atau menjadi 18,89 persen.
“Kami tetap memantau kualitas aset karena NPL masih tergolong tinggi,” katanya.
Lebih lanjut, dia menyampaikan mayoritas kredit di Ciayumajakuning disalurkan ke sektor bukan lapangan usaha lainnya sebesar Rp1,09 triliun.
Agus mengatakan penyaluran kredit BPR pun menyasar sektor perdagangan besar dan eceran sebesar Rp802,49 miliar, serta pertanian, perburuan, dan kehutanan sekitar Rp101,9 miliar.
“Komposisi sektor menunjukkan bahwa BPR tetap memainkan peran penting dalam pembiayaan sektor informal dan UMKM di daerah,” katanya.
Ia mengemukakan secara regional, BPR Ciayumajakuning berkontribusi terhadap penyaluran kredit BPR di Jawa Barat sebesar 11,20 persen.
“DPK yang dihimpun menyumbang 13,22 persen dari total DPK BPR di Jawa Barat, sementara aset menyumbang 11,13 persen,” ucap dia.