Antarajabar.com - Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jawa Barat menyatakan prihatin dan bersedih atas terjadinya penipuan penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang menimpa sekitar 400 orang dari berbagai daerah di Jabar.
"Terkait kejadian kemarin, atas nama Pemprov Jabar kita ikut prihatin bersedih karena masih ada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menampung keinginan masyarakat," kata Kepala BKD Jawa Barat Sumarwan HS, di Bandung, Jumat.
Pada Kamis (12/1) siang, sekitar 400 orang dari berbagai daerah mendatangi Gedung Sate Bandung, untuk mengikuti diklat CPNS namun setelah diselidiki mereka ialah korban penipuan rekrutmen CPNS yang dilakukan oleh sebuah ormas bernama Komando Bela Negara (Kobra).
Suwarman menegaskan, sejak 2012 tahun Pemprov Jawa Barat tidak membuka rekrutmen CPNS dari luar sesuai dengan moratorium yang diberlakukan oleh pemerintah.
"Khusus pelamar dari luar sejak tahun 2012, sementara yang dari honorer perekrutan menjadi CPNS terakhir dilakukan pada tahun 2014," katanya.
BKD Provinsi Jawa Barat, lanjut dia, telah memberikan klarifikasi langsung kepada 400 orang yang tertipu rekrutmen CPNS tersebut saat mereka mendatangi Gedung Sate Bandung.
"Kami, Satpol PP, dan perwakilan humas langsung memberikan klarifikasi kepada mereka bahwa SK pengangkatan CPNS yang mereka terima itu palsu," kata dia.
Seharusnya, kata Sumarwan, ke-400 orang tersebut melakukan klarifikasi kepada BKS kabupaten/kota atau provinsi ketika menerima SK pengangkatan CPNS.
"Ini bisa dicegah, jika ketika menerima SK, korban yang perekrutannya dari kabupaten/kota konfirmasi atau klarifikasi ke BKD kabupaten/kota, dan dari provinsi ke BKS provinsi," katanya.
Pihaknya juga mendorong para kepada para korban penipuan tersebut agar melaporkan kejadian yang menimpa mereka kepada kepolisian.
Sekitar 400 orang dari berbagai daerah di Jawa Barat yang mengaku tertipu penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) mendatangi Gedung Sate Bandung, Kamis (12/1).
Ratusan orang tersebut mengaku dijanjikan akan bekerja di berbagai instansi di lingkup Pemprov Jabar, dengan syarat menyetorkan uang hingga Rp100 juta kepada seseorang dari salah satu ormas.
Salah seorang korban penipuan, Dani Sukmana Mutaqiem menuturkan, kehadirannya bersama ratusan orang lainnya untuk mengikuti diklat yang tertunda sejak 2016..
Hingga saat ini, Deden mengaku tidak percaya menjadi korban penipuan CPNS karena proses yang dia lalui begitu meyakinkan, seperti melakukan diklat bersama ratusan orang lainnya di Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
BKD Jabar Bersedih Atas Penipuan Penerimaan CPNS
Jumat, 13 Januari 2017 17:08 WIB