Sebelumnya, warga Sukabumi Dudy Syahprialdi mengambil langkah berani dengan datang langsung ke Gedung Pakuan Kota Bandung demi bisa bertemu dengan Gubernur Dedi Mulyadi guna melaporkan perundungan hingga kekerasan fisik yang dialami anaknya.
Langkah ini diambil Dudy karena kasus yang menimpa anaknya yang berinisial N dan baru diketahuinya pada 2023, karena dia merasa penyelesaian di tingkat lokal baik oleh Kepala SD Katolik inisial YB yang terafiliasi dengan salah satu yayasan di Kota Bandung, maupun pemerintah Kota Sukabumi, belum membuahkan hasil yang memuaskan dan cenderung mendapatkan hambatan.
Ia merasa tidak menemukan titik terang setelah melakukan laporan UPTD PPA (Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak) Kota Sukabumi sampai kepada Dinas Pendidikan Kota Sukabumi, sehingga ia nekat untuk melaporkan kejadian itu langsung ke Dedi Mulyadi.
