“Kami namakan arus lalu lintas campuran. Ada yang hanya pulang pergi untuk melakukan tujuan wisata ke Garut ataupun ke Pangandaran dan ada juga dari para pemudik yang balik dengan waktu yang bersamaan,” kata Eric.
Menurut dia, pada arus balik dari H+1 hingga H+5 Lebaran ini kepadatan lalu lintas di jalur tersebut tidak mengalami kepadatan yang parah seperti tahun-tahun sebelumnya.
Hal ini disebabkan oleh rekayasa lalu lintas yang efektif dan kebijakan pendukung seperti layanan mudik gratis dan cuti bersama yang lebih panjang.
“Ini terobosan luar biasa dari pemerintah. Masyarakat bebas memilih kapan akan balik, sehingga potensi kemacetan panjang bisa diminimalkan,” ujarnya.
Baca juga: Arus Balik Lebaran 2025: Lingkar Nagreg dipadati arus balik di H+5
Baca juga: Arus Balik Lebaran 2025: 87.756 kendaraan tinggalkan Nagreg pada H+5
Baca juga: Kemarin, "flag off one way" nasional sampai Perpol 3/2025
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dishub: Puncak arus balik di Jalur Nagreg terjadi pada H+5 Lebaran