Bandung (ANTARA) - Pasangan Hindarto (59) dan Khodijah Dede Indriany (50), asal Cipamokolan, Kota Bandung, berharap putrinya, Fidya Kamalindah yang merupakan atlet Taekwondo PON Jabar dan hilang 10 tahun, bisa segera kembali.
"Sayang, kakak pulang kak, mama rindu kakak, mama juga berdoa semoga kakak di manapun berada dalam keadaan sehat. Babeh (bapak) dan mama mendoakan kakak selamat. Mama, babeh, kakak, dan adik-adik juga kangen. Kakak pulang ya kak ya mama sudah kangen sekali. Walaupun kakak keadaan apapun mama dan babeh terima apapun kondisinya, kakak pulang ya," kata Khodijah dalam sebuah video yang diterima ANTARA di Bandung, Rabu.
Saat ditemui, kedua orang tua tersebut menceritakan Fidya yang kelahiran April 1995, berusia 19 tahun saat kejadian (26 November 2015) dan saat ini usianya hampir berumur 29 tahun.
Saat kejadian, Fidya izin ke luar rumah kepada orang tuanya pergi ke warnet di depan Riung Bandung, Kota Bandung, untuk mencetak sejumlah dokumen yang ia perlukan sekitar pukul 09.00 WIB.
Namun, kata Khodijah, berdasarkan pengakuan dari warga sekitar Fidyah terlihat dibawa orang setelah sempat cekcok terlebih dahulu.
"Pas kami tanya-tanya, di situ sempat yang punya warnet itu pak Ari bilang katanya sempat ribut dan berontak dulu. Kemudian ada yang melihat dia ditepak langsung nurut dan dibawa pergi dan dihubungi tidak bisa," ujar Khodijah.
Hindarto mengaku mencari anaknya karena sampai jam 13.00 WIB belum pulang dan tidak bisa dihubungi, namun saat disambangi ke warnet tersebut anaknya sudah tidak ada.
Dia yang belum mendapat cerita lengkap, mengaku saat itu tidak curiga dan kembali ke rumah dengan harapan anaknya segera pulang. Namun hingga tengah malam, Fidya tak kunjung memberi kabar dan ponselnya tidak aktif juga sampai saat itu, sampai mereka memutuskan untuk melaporkan kejadian ini ke polisi.