Kudus (ANTARA) - Jawa Barat Puncaki Klasemen PON Bela Diri 2025 dengan 15 Emas, Bukti Dominasi Tak Terbantahkan
Provinsi Jawa Barat masih kokoh di puncak klasemen sementara Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri 2025 yang berlangsung di Djarum Arena Kaliputu, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, hingga Rabu (15/10) siang.
Kontingen "Tanah Pasundan" itu tercatat telah mengoleksi 35 medali, terdiri atas 15 emas, enam perak, dan 14 perunggu.
Ketua KONI Jabar: Kemenangan Ini Hasil Kerja Keras Atlet dan Pelatih
Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Barat, Muhammad Budiana, menyampaikan rasa syukur atas pencapaian tersebut dan menegaskan bahwa hasil ini merupakan buah dari kerja keras para atlet, pelatih, dan seluruh pengurus cabang olahraga (cabor).
“Syukur Alhamdulillah hingga hari ini kami masih memuncaki perolehan medali sebanyak 35 medali. Ini hasil dari kekompakan tim dan semangat juang luar biasa dari seluruh atlet Jabar,” kata Budiana saat dihubungi dari Kudus, Rabu.
Budiana menjelaskan bahwa ajang PON Bela Diri Kudus 2025 bertepatan dengan pelaksanaan kualifikasi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Barat, sehingga beberapa cabor tidak dapat menurunkan atlet unggulannya.
Selain itu, sejumlah atlet masih menjalani pemusatan latihan nasional (Pelatnas) dan belum memperoleh izin untuk memperkuat kontingen di ajang ini.
“Walau begitu, kami tetap tampil maksimal. Tidak ada target khusus karena ini juga bagian dari persiapan menuju PON XXII/2028 di NTB dan NTT,” ujarnya.
PON Bela Diri Jadi Ajang Pemanasan Menuju PON XXII 2028 di NTB–NTT
Menurut Budiana, PON Bela Diri 2025 menjadi ajang pemanasan strategis untuk menyiapkan atlet-atlet muda yang akan bertanding di tingkat nasional bahkan internasional.
“Kami jadikan PON Bela Diri ini sebagai batu loncatan menuju PON 2028. Masih ada waktu dua hingga tiga tahun untuk mematangkan performa. Harapan kami, Jabar bisa terus berada di puncak hingga penutupan nanti,” katanya.
35 Medali untuk Jabar: 15 Emas, 6 Perak, 14 Perunggu
Hingga pukul 14.00 WIB, klasemen sementara perolehan medali mencatat:
- Jawa Barat: 15 emas, 6 perak, 14 perunggu (total 35 medali)
- DKI Jakarta: 9 emas, 9 perak, 11 perunggu (29 medali)
- Kalimantan Timur: 6 emas, 5 perak, 9 perunggu (20 medali)
- Jawa Timur: 6 emas, 3 perak, 4 perunggu (13 medali)
- Jawa Tengah: 5 emas, 8 perak, 15 perunggu (28 medali)
Cabang olahraga yang sudah dipertandingkan meliputi tarung derajat, taekwondo, gulat, dan judo, sedangkan cabor lain seperti pencak silat, jujitsu, sambo, wushu, dan shorinji kempo masih menunggu giliran bertanding.
DKI Jakarta dan Kalimantan Timur Tempel Ketat di Posisi Dua dan Tiga
Di bawah Jawa Barat, kontingen DKI Jakarta masih menjadi pesaing utama dengan 29 medali, disusul Kalimantan Timur di posisi ketiga dengan 20 medali. Sementara itu, Jawa Timur dan Jawa Tengah juga menunjukkan performa solid dengan selisih medali yang tipis.
Meski persaingan ketat, Jawa Barat tetap di atas angin dengan margin emas yang signifikan. Hal ini menegaskan kekuatan dan konsistensi Jabar dalam cabang olahraga bela diri di tingkat nasional.
Cabor Tarung Derajat hingga Pencak Silat Jadi Kunci Keunggulan Jawa Barat
Dari sejumlah cabang olahraga bela diri, tarung derajat dan taekwondo menjadi penyumbang medali terbanyak bagi Jawa Barat, diikuti oleh gulat dan judo.
Beberapa cabang bela diri tradisional seperti pencak silat diharapkan menjadi penentu posisi akhir Jabar di klasemen saat pertandingan berakhir pada 26 Oktober 2025 mendatang.
“Kami tetap berkomitmen mempertahankan posisi puncak hingga penutupan nanti. Setiap medali adalah hasil keringat, dedikasi, dan semangat juang atlet Jabar,” tutup Budiana.
