Bandung (ANTARA) - Pemerhati lingkungan sekaligus tokoh Bandung Jawa Barat Memet Ahmad Surahman menilai tumpukan sampah di Oxbow Cicukang Kabupaten Bandung yang terjadi beberapa hari ini, terutama berasal dari kawasan padat Kota Bandung, salah satunya dari Pasar Caringin.
Memet, yang akrab disapa Eyang Memet, saat dihubungi ANTARA di Bandung Minggu mengungkapkan hal tersebut karena sumber air Oxbow Cicukang selain dari aliran Sungai Citarum juga banyak dipasok juga oleh aliran sungai Cikapundung yang berasal dari Kota Bandung dengan salah satu daerah padat yang dilaluinya, adalah Pasar Caringin.
"Terutama Caringin, kenapa? Lihat saja per hari berapa produksinya, mudah kok sebetulnya. Saat ini kalau dilihat SDM untuk penanganan Caringin nampaknya kurang mumpuni. Malah sekarang dianggap darurat sampah di Jabar, salah satunya karena pasar Caringin," kata Memet.
Menurut dia, sampah di Kota Bandung dan secara lebih luas di Bandung Raya butuh penanganan secara komprehensif pada semua aspek dari semua bidang dan lapisan masyarakat.
"Masalahnya kalau berbicara sampah, bahwa bagian dataran rendah itu adalah sebab akibat dari wilayah yang di atasnya," ujar Memet.
Dia mencontohkan, seperti banjir bandang di Ciwidey Kabupaten Bandung pada 2022 lalu akibat banyak alih fungsi lahan hutan di hulu jadi pertanian atau peternakan, menimbulkan sampah berupa limbah kotoran ternak, sampai karung-karung bekas pupuk.
Sementara di Oxbow Cicukang, seperti yang terlihat dalam foto, video, hingga pantauan langsung di lokasi oleh ANTARA, terlihat berbagai sampah berbahan plastik dan barang lainnya.
"Salah satunya memang pasar Caringin tapi semua sungai dari Kota Bandung kan ke Citarum, salah satunya ke Cicukang," katanya.
Munculnya sampah yang mengalir di sungai-sungai dari Kota Bandung ke Citarum, kata Memet, juga karena tidak optimalnya penanganan sampah dengan berbagai faktor kuncinya.
Akibatnya, tambah Memet, saat ini masyarakat tidak merasa bersalah dalam melakukan berbagai tindakan yang dapat menimbulkan bencana seperti alih fungsi lahan, pembuangan sampah ke sungai, dan sebagainya.
"Kota Bandung, Kabupaten Bandung, itu sudah punya peraturannya untuk penindakan pembuang sampah sembarangan, tapi ini belum optimal. Seharusnya dipikirkan jangan sampai terkesan pemerintah atau pihak yang punya otoritas, melakukan pembiaran, karena terlihat seolah masyarakat itu tidak merasa jera atau tidak pernah diingatkan, sehingga menjadi satu kebiasaan yang sulit untuk dirubah," ucapnya.
Sungai Citarum, tepatnya di Oxbow Cicukang Mekarrahayu Margaasih Kabupaten Bandung kembali dipenuhi sampah yang diduga berasal dari Kota dan Kabupaten Bandung.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum Mochammad Dian Al Ma'ruf membenarkan kawasan aliran sungai berkelok yang membentuk huruf U itu kembali dipenuhi sampah, bahkan jarak waktu kejadian saat ini hanya beberapa hari setelah genangan sampah pertama dibersihkan.
"Benar -kembali dipenuhi sampah-. Yang sebelumnya sudah kami bersihkan dari tanggal 25 Januari sampai 2 Februari 2025 sudah bersih, tapi tanggal 14 Februari 2025 kembali seperti semula -penuh sampah-," kata Dian dalam pesan singkatnya kepada ANTARA di Bandung, Rabu (26/2).
Dari laporan warga dan relawan melalui video yang masuk ke redaksi Kantor Berita ANTARA Biro Jawa Barat, dengan keterangan "Isi ulang Oxbow Cicukang daerah Kopo", terlihat sampah telah menggenangi seluruh permukaan Sungai Citarum di Oxbow Cicukang tersebut. Di lokasi, warga juga mengatakan bahwa sampah mulai datang dua hari selepas pembersihan pertama usai.