Cirebon (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menghadirkan 42 sekolah khusus yang tersebar di seluruh kecamatan di daerah itu sebagai upaya meningkatkan kemandirian dan kualitas hidup warga lanjut usia (lansia).
“Program ini mampu mendorong lansia agar tetap berdaya serta tidak menjadi beban keluarga,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cirebon Hilmy Riva’i pada peluncuran sekolah khusus di Cirebon, Jumat.
Ia menjelaskan keberadaan sekolah khusus lansia, menjadi langkah strategis dalam memberikan edukasi yang membangun pola pikir positif bagi para lansia.
Dimensi utama dari sekolah lansia, kata dia, adalah membentuk pola pikir bahwa lansia harus berdaya dan mandiri.
Hilmy menyebutkan program ini dapat memberikan edukasi, agar mereka tetap produktif dan mampu mengurus dirinya sendiri.
Ia menuturkan sekolah lansia di Kabupaten Cirebon merupakan wadah pembelajaran nonformal yang mengakomodasi tujuh dimensi materi, termasuk aspek kemandirian, sosial, kesehatan, dan keagamaan.
“Dalam satu tahun, peserta akan mengikuti 12 sesi pembelajaran yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan mereka,” katanya.
Hilmy menyampaikan sekolah khusus ini juga, berperan dalam memperkuat hubungan sosial antar lansia sehingga mereka tidak merasa terisolasi dari lingkungan sekitar.
Menurut dia, interaksi yang terjalin diharapkan dapat meningkatkan kebahagiaan dan kesehatan mental peserta.
Ia mengungkapkan berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Cirebon, angka harapan hidup di daerah tersebut mengalami kenaikan dari 72,47 tahun pada 2022 menjadi 72,76 tahun pada 2023.
“Hal ini menunjukkan adanya peningkatan kualitas hidup masyarakat, termasuk lansia,” katanya.
Kepala Bidang Keluarga Berencana Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga DPPKBP3A Kabupaten Cirebon Yati Fironike mengatakan program ini, selaras dengan upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan angka harapan hidup.