Cianjur (ANTARA) - Kepolisian Resort Cianjur, Jawa Barat, menggelar razia preman di sejumlah lokasi di wilayah kota Cianjur guna memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga selama bulan puasa, terjaring 43 preman dan beberapa orang diantaranya membawa senjata tajam.
Kasat Reskrim Polres Cianjur AKP Tono Listianto di Cianjur Kamis, mengatakan operasi yang digelar secara acak menyasar preman dan "pak ogah" yang kerap melakukan kegiatan di persimpangan jalan dinilai meresahkan warga terutama pengguna jalan.
"Kami menggelar razia serentak mulai dari wilayah kota, Cibeber, Karangtengah, Ciranjang dan Cilaku, dimana terjaring sekitar 43 orang preman dan 'pak ogah' dan beberapa orang diantaranya didapati membawa senjata tajam dengan dalih untuk jaga diri," katanya.
Puluhan preman yang terjaring digiring ke Polres Cianjur, guna dilakukan pendataan dan pembinaan sedangkan yang membawa senjata tajam dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan mendalam karena dapat membahayakan orang lain.
Sebelum dipulangkan puluhan preman diberikan hukuman membersihkan masjid sebagai bentuk pembinaan agar ke depan mereka menjadi pribadi yang lebih baik tidak mangkal atau berkumpul di wilayah tertentu sehingga dapat meresahkan masyarakat.
"Kegiatan bersih-bersih masjid merupakan bentuk pembinaan terhadap para preman dan pak ogah yang berhasil diamankan, selain pembinaan secara lisan, kami minta mereka berbuat sesuatu bermanfaat bagi banyak orang,” katanya.
Pihaknya berharap setelah diberikan pembinaan puluhan preman tersebut tidak lagi melakukan tindakan yang meresahkan dengan mangkal di perempatan atau di lokasi tertentu yang membuat aktifitas masyarakat terganggu.
Bahkan pihaknya meminta masyarakat untuk membantu petugas dengan melapor ketika mendapati kegiatan atau aktifitas yang mencurigakan di lingkungan tempat tinggalnya termasuk kegiatan yang mengganggu suasana selama bulan puasa.
"Jangan takut untuk melapor, kami akan segera melakukan tindakan tegas ketika ada aksi premanisme atau kegiatan lain yang dapat merusak suasana selama bulan puasa saat masyarakat Cianjur menjalankan ibadah," katanya.