Secara postur mungkin tinggi badan para pemain timnas U-20 kalah dari lawan-lawan yang berasal dari negara-negara Timur Tengah. Namun boleh disebut hal itu tidak dapat dijadikan alasan terus-menerus.
Tidak perlu mengambil contoh mantan kapten timnas Italia Fabio Cannavaro yang meski pendek, tetapi mampu menjadi salah satu bek terbaik di dunia pada masanya. Di timnas senior, Indonesia memiliki Calvin Verdonk yang relatif pendek untuk ukuran orang dengan darah Eropa.
Verdonk hanya memiliki tinggi badan 174 centimeter. Namun jika meluangkan waktu sejenak melihat beberapa cuplikan pertandingan yang dimainkan Verdonk, ia kerap kali memenangi duel udara saat menghadapi lawan yang lebih tinggi.
Jika kesulitan memenangi duel udara, beberapa pendekatan juga masih dapat dilakukan untuk meminimalisir peluang lawan. Penjagaan yang lebih ketat terhadap para penyerang lawan misalnya, akan membuat Yaman tidak begitu leluasa memenangi duel udara meski memiliki postur yang lebih tinggi.
Sebab dari beberapa gol yang tercipta ke gawang Ikram Algiffary, sudah kalah duel udara, terlihat penjagaan terhadap lawan pun longgar. Walhasil, seperti gol kedua Iran yang masuk ke gawang Indonesia, Esmaeil Gholizadeh memiliki ruang dan waktu yang cukup untuk melepaskan sepakan akrobatik.
Kepercayaan diri juga menjadi sektor yang harus dipompa Pelatih Indra Sjafri dan jajaran staf kepelatihannya. Pada dua pertandingan yang telah dilakoni di Piala Asia U-20, cukup terlihat bahwa Dony Tri Pamungkas dan kawan-kawan bermain agak kurang lepas dan kurang percaya diri.
Padahal mereka telah menjalani sejumlah pemusatan latihan dan berbagai ujicoba di luar negeri. Masalah chemistry antar pemain mestinya bukan lagi menjadi problem serius seiring kebersamaan yang telah lama terjalin di antara para pemain.
Entah inferior atau apa, tetapi penampilan yang tidak lepas itu berimbas kepada kurang mulusnya aliran bola dan transisi bertahan ke menyerang ataupun sebaliknya. Sehingga dua lawan awal Indonesia, yakni Iran dan Uzbekistan, cukup nyaman menguasai bola dan sebaliknya sulit ditembus oleh lini serang Garuda Nusantara.
Saatnya segenap skuad timnas Indonesia U-20 membuang semua perasaaan minder dan kurang percaya diri, untuk bertungkus lumus mendapatkan kemenangan, demi harga diri bangsa Indonesia. Stadion Shenzhen Youth Football Training Base Centre harus menjadi arena pemulihan harga diri bahwa Indonesia bisa membawa pulang minimal tiga poin.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pratinjau Piala Asia U-20: Incar kemenangan demi harga diri Garuda