Bandung (ANTARA) - Dinas Kesehatan Jawa Barat menyebutkan bahwa Cek Kesehatan Gratis (CKG) berdasarkan hari ulang tahun yang tengah dijalankan pemerintah, bisa dilaksanakan di seluruh Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Jabar yang ada 1.106 unit, meski beberapa di antaranya belum secara penuh.
Artinya, kata Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat R Vini Adiani Dewi, layanan CKG di Jawa Barat bisa dilakukan di seluruh atau 100 persen Puskesmas di Jabar, tapi pelayanan yang didapatkan kemungkinan berbeda satu dan lainnya.
"Iya belum merata. Semuanya sudah bisa melaksanakan, tapi masih ada yang belum penuh. Misalnya untuk pemeriksaan bayi, harusnya ada sembilan item ada yang baru bisa lima item jadi belum bisa semua," kata Vini pada ANTARA di Bandung, Kamis.
Hal ini, kata Vini, dikarenakan ada beberapa Puskesmas yang belum terdistribusi beberapa alat kesehatan dari Kementerian Kesehatan. Namun, untuk pemeriksaan yang penting sudah bisa dilakukan.
"Semisal kolesterol, EKG, asam urat, lalu pemeriksaan Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) bagi bayi yang baru lahir itu sudah bisa Semua," ujarnya.
Sejatinya, kata Vini, CKG di Jawa Barat ada tiga, yang pertama adalah cek kesehatan rutin yang dilaksanakan di Pos Pembinaan Terpadu di kawasan permukiman penduduk termasuk di puskesmas sebulan sekali.
Kemudian, CKG hari ulang tahun yang berlaku untuk bayi baru lahir 0-2 hari, balita dan anak pra sekolah -6 tahun, dewasa usia 18-59 tahun, dan lansia di atas 59 tahun.
"Ini dibedakan karena jenis pemeriksaan yang diberikan berbeda disesuaikan dengan penyakit di tiap rentang umur itu," ucapnya.
CKG yang ketiga, kata Vini, adalah anak sekolah usia 7-17 tahun, namun untuk kelompok usia ini akan dilaksanakan pada Bulan Juni 2025.
"Jadi pas masuk sekolah," ujarnya.
Bagi masyarakat yang akan mengikuti CKG HUT, dijelaskan Vini, diharapkan mengunduh dan membuat atau masuk ke akun aplikasi Satu Sehat Mobile, isi data diri dan tanggal pemeriksaan (tanggal lahir), nanti pada H-7 akan dikirimkan kuisioner skrining yang harus diisi peserta.
"Saat pemeriksaan tinggal datang dengan membawa KTP atau KK, KIA atau buku kesehatan ibu dan anak. Yang belum punya aplikasi Satu Sehat juga tidak usah jadi halangan karena petugas Puskesmas juga akan membantu," katanya.
"Termasuk, bagi yang berulang tahun di Bulan Januari itu bisa, maksimal sampai April 2025, tapi kalau yang (ultahnya) dimulai 10 Februari 2025 maka jatahnya satu bulan ke depan," tuturnya.
CKG HUT ini, kata Vini, diperuntukkan bagi seluruh masyarakat untuk memeriksakan pada tanggal kelahirannya, termasuk bagi mereka yang tidak memiliki kepesertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan atau JKN.
"Itu boleh dan sangat bisa. Namun memang sebaiknya ikut kepesertaan ya, karena ketika ada ditemukan penyakit yang butuh rujukan bisa langsung," tutur Vini.
Sejak mulai dilakukan pada 10 Februari 2025, kata Vini, tingkat antusiasme masyarakat masih beragam tiap daerahnya, di mana dari kuota sebanyak 30 pasien terlayani dalam program ini ada yang satu hari sampai 33 orang, namun ada juga yang tidak terdapat pasien.
"Ini memang butuh sosialisasi lagi. Kami juga minta bantuan semua pihak agar membuat mindset masyarakat berubah dari sebelumnya takut diperiksa karena takut penyakitnya. Sekarang harus punya mindset mencegah lebih baik dari pada mengobati, jadi diperiksa sekarang sehingga ketahuan potensi sakitnya dan cara antisipasinya apa atau diketahui penyakitnya sejak dini untuk cepat dapat penanganan," tuturnya menambahkan.