Bagi masyarakat yang akan mengikuti CKG HUT, dijelaskan Vini, diharapkan mengunduh dan membuat atau masuk ke akun aplikasi Satu Sehat Mobile, isi data diri dan tanggal pemeriksaan (tanggal lahir), nanti pada H-7 akan dikirimkan kuisioner skrining yang harus diisi peserta.
"Saat pemeriksaan tinggal datang dengan membawa KTP atau KK, KIA atau buku kesehatan ibu dan anak. Yang belum punya aplikasi Satu Sehat juga tidak usah jadi halangan karena petugas Puskesmas juga akan membantu," katanya.
"Termasuk, bagi yang berulang tahun di Bulan Januari itu bisa, maksimal sampai April 2025, tapi kalau yang (ultahnya) dimulai 10 Februari 2025 maka jatahnya satu bulan ke depan," tuturnya.
CKG HUT ini, kata Vini, diperuntukkan bagi seluruh masyarakat untuk memeriksakan pada tanggal kelahirannya, termasuk bagi mereka yang tidak memiliki kepesertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan atau JKN.
"Itu boleh dan sangat bisa. Namun memang sebaiknya ikut kepesertaan ya, karena ketika ada ditemukan penyakit yang butuh rujukan bisa langsung," tutur Vini.
Sejak mulai dilakukan pada 10 Februari 2025, kata Vini, tingkat antusiasme masyarakat masih beragam tiap daerahnya, di mana dari kuota sebanyak 30 pasien terlayani dalam program ini ada yang satu hari sampai 33 orang, namun ada juga yang tidak terdapat pasien.
"Ini memang butuh sosialisasi lagi. Kami juga minta bantuan semua pihak agar membuat mindset masyarakat berubah dari sebelumnya takut diperiksa karena takut penyakitnya. Sekarang harus punya mindset mencegah lebih baik dari pada mengobati, jadi diperiksa sekarang sehingga ketahuan potensi sakitnya dan cara antisipasinya apa atau diketahui penyakitnya sejak dini untuk cepat dapat penanganan," tuturnya menambahkan.
Cek Kesehatan Gratis di Jawa Barat Bisa Dilakukan di 1.106 Puskesmas
Kamis, 13 Februari 2025 17:33 WIB

Arsip - Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat R Vini Adiani Dewi memberikan keterangan. (ANTARA/Ricky Prayoga)
Saat pemeriksaan tinggal datang dengan membawa KTP atau KK, KIA atau buku kesehatan ibu dan anak