Antarajabar.com - Bintang pop Prince tutup usia, Kamis di Minnesota, Amerika Serikat pada usia 57 tahun.
Prince, pencipta lagu sekaligus penyanyi yang terkenal dengan karya antara lain "Purple Rain" dan "When Doves Cry" ditemukan dalam keadaan tidak sadar di lift kompleks Paisley Park Studio yang sekaligus kediamannya.
Reuters melaporkan lokasi itu berada di Chanhassen, pinggir kota Minneapolis. Petugas layanan gawat darurat berusaha menolongnya namun tak lama kemudian Prince dinyatakan meninggal.
Kepolisian Carver County sedang menyelidiki kasus tersebut. Cuitan dari kedokteran resmi setempat menyebutkan autopsi akan dilaksanakan pada Jumat.
Prince lewat karyanya mencampur jazz, funk, R&B, disco, rock dan dia telah memenangi tujuh Grammy Awards serta satu Oscar.
Presiden Amerika Serikat Barrack Obama menyebut Prince "salah satu musisi paling berbakat dan paling penting dalam sejarah."
Prince hingga pekan lalu masih melakukan tur konser. Lagu-lagunya yang terkenal antara lain "Let's Go Crazy," "I
Would Die 4 U," "Raspberry Beret," "Little Red Corvette" dan "Kiss".
Jumat pekan lalu dia ke rumah sakit karena flu, tidak lama setelah pesawatnya mendarat darurat di Moline, Illinois, seperti dilaporkan situs selebriti TMZ.
Setelah itu, pada akhir pekan Prince menyelenggarakan pesta di Paisley Park. Salah seorang yang hadir di pesta itu, Jamie Reimann (26) mengatakan Prince tampil selewat Sabtu tengah malam dan dia memainkan dua lagu dengan piano. Penampilan itu menjadi yang terakhir untuk Prince.
"Cuma sekitar lima atau enam menit. Dia memperkenalkan dokternya...dan minta para penggemar memberi applause dan dia bilang dokternya sudah membuat dia pulih," kata Reimann.
"Kelihatannya dia baik-baik saja, tapi dari suaranya seperti orang yang baru melewati flu atau sejenisnya. Dia tidak kelihatan sakit."
Prince mulai dikenal pada akhir 70-an. Seniman dengan tinggi badan 157 cm itu menjadi salah satu artis yang masuk Rock and Roll Hall of Fame pada 2004 dan album terakhirnya "HITnRUN: Phase Two" meluncur pada Desember 2015.
Sekitar 15 tahun lalu dia bergabung dengan kelompok keagamaan Saksi Jehovah dan menjalani hidup sebagai vegan.
Penerjemah: Aditia Maruli
antaranews