Cirebon (ANTARA) - Badan Pengelola Keraton Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat, mencatat jumlah kunjungan turis ke destinasi wisata sejarah itu meningkat 40 persen sepanjang tahun 2024 dibandingkan dengan tahun 2023.
Direktur Badan Pengelola Keraton Kasepuhan Ratu Raja Alexandra Wuryaningrat di Cirebon, Selasa, mengatakan berdasarkan data resmi total kunjungan wisatawan pada periode tersebut mencapai 103.774 orang.
Baca juga: Keraton Kasepuhan hadirkan Museum "Cave AI" untuk wisata sejarah interaktif
Ia menyebutkan jumlah itu terdiri dari tiga kategori utama yaitu wisatawan umum, pelajar/mahasiswa, serta turis asing. Pencapaian ini tak lepas dari upaya promosi intensif serta perbaikan fasilitas maupun layanan di kawasan wisata tersebut.
“Selama 2024, kunjungan wisatawan meningkat 40 persen dari tahun 2023. Selain wisatawan umum, banyak juga pelajar dan mahasiswa yang datang untuk belajar sejarah serta budaya,” katanya.
Dia memaparkan pada kategori wisatawan umum, bulan Februari mencatat angka kunjungan tertinggi dengan 9.861 turis yang plesiran di Keraton Kasepuhan.
Ia mengatakan untuk kategori pelajar dan mahasiswa, September menjadi bulan tersibuk dengan 3.626 pengunjung. Sementara wisatawan mancanegara paling banyak tercatat pada November, yaitu sekitar 135 orang.
Menurut Alexandra, banyaknya jumlah ini juga didukung oleh kunjungan kelompok pelajar yang memanfaatkan Keraton Kasepuhan sebagai lokasi edukasi sejarah dan budaya.
“Keraton menjadi lokasi favorit untuk kunjungan edukasi, termasuk sebagai latar foto bagi mahasiswa yang merayakan kelulusan,” katanya.
Dia menyampaikan berbagai tradisi khas Keraton Kasepuhan seperti Grebeg Syawal dan Grebeg Besar turut menjadi daya tarik wisatawan.
Pihaknya menilai acara budaya tersebut kerap menjadi agenda tahunan, yang dinantikan masyarakat lokal maupun pendatang.