Cirebon (ANTARA) - Keraton Kasepuhan Cirebon di Jawa Barat melestarikan pelaksanaan tradisi siraman panjang dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
"Siraman panjang adalah ritual pencucian piring peninggalan Wali Songo. Tradisi siraman ini dilaksanakan setiap tahun, tepatnya pada 5 Rabiulawal dalam kalender Islam," kata Patih Sepuh Keraton Kasepuhan Pangeran Raja Gumelar Suryadiningrat di Cirebon, Jumat.
Ia menyampaikan bahwa pada awal pelaksanaan ritual siraman panjang para abdi dalem berkumpul di Bangsal Pungkuran Keraton Kasepuhan.
Para abdi dalem keraton selanjutnya satu per satu masuk ke gudang penyimpanan jimat untuk mengambil piring, guci, dan gelas peninggalan Sunan Gunung Jati.
Gumelar menuturkan bahwa benda-benda yang usianya hampir enam abad tersebut kemudian diletakkan di sebuah meja khusus.
Abdi dalem keraton bersama-sama melantunkan doa dan selawat sebelum barang-barang kuno itu dicuci dan dimasukkan ke tempat penyimpanan untuk kemudian digunakan mewadahi makanan khas Cirebon bekasem pada pelaksanaan panjang jimat.
Barang peninggalan Sunan Gunung Jati yang "disucikan" dalam siraman panjang, menurut Gumelar, terdiri atas tujuh piring berukuran besar, 38 piring pengiring, dua guci, serta dua tempat untuk menaruh minyak mawar atau melati.
"Benda-benda itu akan digunakan dalam puncak acara memperingati lahirnya Kanjeng Nabi Muhammad SAW," katanya.