Garut (ANTARA) - Penjabat Bupati Garut Barnas Adjidin menyatakan, wajah baru kawasan perkotaan Kabupaten Garut, Jawa Barat yang baru selesai dibenahi dengan membuat fasilitas umum menarik ditargetkan menjadi tujuan wisata oleh berbagai kalangan masyarakat.
"Nanti kawasan kota ini betul-betul menjadi salah satu tujuan wisata," kata Barnas usai meresmikan kawasan baru pusat kota saat Car Free Day di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Garut Kota, Minggu.
Ia menuturkan, penataan perkotaan Garut itu dilakukan secara bertahap dengan menyiapkan ruang publik seperti tempat jalan yang nyaman dan aman, membuat taman, air mancur, mural, dan ikon khas lainnya.
Masyarakat yang datang ke pusat kota itu, kata dia, bisa menikmatinya pada siang hari, maupun malam hari dengan lampu-lampu kota yang menarik sehingga akan membuat orang merasa lebih nyaman dan berkesan baik.
"Sebagai contoh di sini yang pertama jalan kita bisa nyaman, lalu kemudian kita juga menikmati taman-taman," katanya.
Ia menyebutkan tempat yang cukup menarik dengan ciri khas kuat sebagai daerah Garut yakni dinding berwarna-warni bertuliskan "Swiss Van Java" yang menjadi lokasi swafoto bagi masyarakat.
Adanya ruang publik yang menarik di pusat kota itu, kata dia, tentunya akan menjadi daya tarik baru bagi wisatawan untuk mau datang ke Garut, kemudian bisa memberikan kebahagiaan bagi masyarakat.
"Ini adalah suatu kebahagiaan, oleh karena bahagia itu ya harus bersama, enggak bisa kita menciptakan kebahagiaan sendiri, tapi oleh banyak pihak," katanya.
Ia mengatakan, penataan ruang publik di perkotaan Garut itu tentunya akan ada evaluasi terkait kekurangan dan kelebihannya agar keberadaan tempat yang nyaman dan menarik itu bisa terus dinikmati sepanjang masa.
Penataan kali ini, kata dia, merupakan segmen pertama, ke depannya akan ada segmen kedua, ketiga, keempat dan seterusnya untuk menjadikan kawasan perkotaan Garut lebih bagus, dan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat luas.
Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk dapat menjaga ruang publik yang sudah dibangun oleh pemerintah itu dengan baik, dan diminta untuk terus disebarluaskan keindahannya melalui media sosial.
"Nikmati tempat yang ada, pelihara yang sudah dibuat dengan susah payah, lalu kemudian viralkan yang baik, yang jelek-jelek ya enggak usah diviralkan, tentu ada kekurangan-kekurangan," katanya.