"Rebranding BRT. Apakah (tetap) Trans Metro Pasundan atau berubah. Tujuannya supaya masyarakat tahu bahwa per 1 Januari ada perubahan. Sosialisasi ke depan itu. Koridor mana, dalam bentuk apa, pengguna tahu dimana stasiun, berhenti, feeder. Intinya kepada semua, sambil melayani, tapi juga disosialisasikan," ujarnya.
Pemprov Jabar, ujar dia, juga akan melakukan sayembara dalam penetapan nama BRT kelak kepada publik, guna dikenal lebih luas.
"Nickname juga sedang dicari, kayak Whoosh nah itu sedang dipersiapkan," kata dia.
Sementara, terkait proses pembangunan, Ade menerangkan bahwa pihaknya selalu berkoordinasi dan sinkronisasi dengan Project Management Consultant (PMC).
Di mana pada 2025 pembangunan koridor, halte, rambu dan lain-lain segera diakselerasi oleh World Bank dan Kementerian Perhubungan.
"Tanggung jawab kami, tanggal 1 (Januari) (memastikan) layanan BRT tetap berjalan," tuturnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jabar ungkap ada empat Pergub yang harus dikebut terkait BRT