Lebih lanjut, Dedi juga menyoroti potensi pengembangan bawang putih di wilayah selatan Majalengka yang berada di ketinggian lebih dari 800 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Menurutnya, wilayah tersebut ideal untuk mendukung upaya pengurangan impor bawang putih nasional, dan pemerintah pusat telah menyiapkan subsidi Rp70 juta per hektar bagi petani yang menanam komoditas tersebut.
“Kami ingin para penyuluh mendorong petani memanfaatkan peluang ini,” tuturnya.
Ia menambahkan kalau pengembangan bawang putih tidak hanya berkontribusi terhadap ketahanan pangan nasional, tetapi juga bisa meningkatkan pendapatan petani di Majalengka.
“Langkah ini menjadi bagian dari upaya Pemkab Majalengka untuk memperkuat sektor pertanian, menstabilkan harga komoditas tersebut,” ucap dia.