Bandung (ANTARA) -
"Untuk wilayah Papua, transmigrasi yang dilakukan hanya bersifat lokal. Kami pastikan tidak ada transmigrasi dari luar ke dalam wilayah Papua," kata Iftitah selepas kunjungan ke Pusat Kesenjataan Kavaleri (Pussenkav) TNI AD di Bandung, Jumat.
Baca juga: Menteri Transmigrasi ungkapkan ada kekurangan ilmu program transmigrasi
Hal ini dilakukan, kata Iftitah, karena pemerintah ingin menjaga persatuan dan kesatuan bangsa yang berkaitan erat dengan masalah kesejahteraan masyarakat.
"Oleh karena itu transmigrasi di sana bersifat lokal dengan fokus utama pada revitalisasi 10 kawasan transmigrasi yang sudah ada di Papua," ujar dia.
Terkait dengan target transmigrasi ke depannya, Iftitah mengatakan kementerian ingin merekrut sebanyak-banyaknya peserta meski diakuinya ada keterbatasan anggaran untuk itu.
"Kami tidak mengeluh. Karena kami sedang memikirkan cara untuk melibatkan dunia usaha dalam mendukung program transmigrasi," ucap dia.
Iftitah mengungkapkan sedikitnya ada dua program yang diusung kementerian dalam program transmigrasi, pertama adalah beasiswa Transmigrasi Patriot untuk mencetak generasi muda yang diharapkan membangun kawasan transmigrasi, kemudian program Transmigrasi Tematik untuk mengembangkan kawasan sesuai potensi yang dimilikinya.
Pelibatan swasta dalam program transmigrasi, diindikasikan oleh Iftitah, masuk ke dalam program tematik. Dia mencontohkan perusahaan coklat yang membutuhkan suplai kakao, akan disediakan oleh kawasan transmigrasi yang lahan, tenaga kerja terdidik dan terlatih dalam bidang kakao akan disediakan pemerintah.
"Sebagai imbalannya, kami meminta perusahaan tersebut untuk membangun pabrik cokelat di kawasan transmigrasi," katanya.