Ia mengungkapkan angka partisipasi pemilih pada Pilkada Kabupaten Garut 2024 lebih baik ketimbang Pilkada Garut 2018 dengan angka partisipasi pemilih sebesar 69,35 persen.
Namun dibandingkan dengan partisipasi saat pemilihan presiden dan pemilihan legislatif pada 2024, kata Rikeu, terjadi penurunan partisipasi dari 83 persen menjadi 70,81 persen, penyebabnya banyak faktor di antaranya warga Garut yang berada di luar kota tidak pulang, dan lokasi TPS yang jauh.
"Kalau lihat pilpres turun, enggak akan sama, kalau pilpres banyak caleg yang turun langsung, banyak pemilih yang tidak pulang dari perantauannya, TPS yang agak jauh," katanya.
Ia menyampaikan, selanjutnya setelah hasil rapat pleno rekapitulasi pilkada tingkat Kabupaten Garut selesai tahapan berikutnya dilaporkan ke KPU Provinsi Jawa Barat untuk dilakukan rapat pleno tingkat provinsi di Bandung.
Rikeu menyampaikan selamat bagi pasangan yang mendapatkan suara terbanyak dan menjadi Bupati-Wakil Bupati Garut terpilih periode 2024-2029 dapat melaksanakan tugasnya yang amanah.
"Kepada bupati dan wakil bupati terpilih periode 2024-2029 semoga dalam melaksanakan tugasnya tetap amanah, dan bisa mengayomi, dan peduli kepada kesejahteraan masyarakat Garut," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Syakur-Putri unggul di Pilkada 2024 Garut, kalahkan petahana