Pemerintah Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, menargetkan luas tanam padi bisa mencapai 107.906 hektare (ha) berdasarkan pembagian daerah irigasi untuk musim tanam pertama (rendeng) pada periode 2024/2025.
“Pembagian area tanam dilakukan untuk mendukung produktivitas pertanian di wilayah Indramayu,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Indramayu Asep Abdul Mukti di Indramayu, Selasa.
Baca juga: Pemkab Indramayu susun pelaksanaan musim tanam rendeng genjot produksi padi
Baca juga: Pemkab Indramayu susun pelaksanaan musim tanam rendeng genjot produksi padi
Asep mengatakan, ada beberapa daerah irigasi di bawah pengelolaan DPUPR yang tersebar di beberapa wilayah Indramayu. Misalnya kawasan Rentang seluas 66.097 ha, Cipanas I 3.022 ha dan Cipanas II 3.265 ha.
Selain itu, ia menyebutkan daerah irigasi lainnya yang dikelola DPUPR Indramayu yakni Cipondoh 698 ha, Cibelerang 325 ha, Situ Bolang 365 ha, Lebiah 217 ha, Sumbermas 381 ha, Niwo 173 ha dan Sangkep 98 ha.
“Terdapat pula irigasi yang berada di bawah pengelolaan PJT II Seksi Patrol, meliputi Cipunegara dengan luas 24.210 ha, Cipancuh 6.314 ha, Cipapan 240 ha, Pedati 1.496 ha, Lalanang 597 ha dan Legeh 408 ha,” katanya.
Asep menyampaikan pembagian daerah irigasi ini menjadi penting, karena digunakan sebagai rujukan dalam penyusunan rencana tata tanam global (RTTG) untuk musim tanam rendeng dan musim tanam berikutnya.
Pihaknya optimistis bahwa total luas tanam yang ditargetkan di Indramayu, bisa terealisasi dengan baik sehingga petani dapat memulai masa tanam rendeng secara optimal.
“Berdasarkan data tadi, total luas tanam di Kabupaten Indramayu yang menjadi target pada musim rendeng kali ini mencapai 107.906 hektare,” katanya.
Sementara itu Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Indramayu Sugeng Heriyanto memastikan bahwa musim tanam rendeng di daerahnya, mulai dilaksanakan pada 1 Desember 2024.
Pihaknya memprediksi kalau kondisi musim tanam kali ini relatif aman, dengan dukungan pola irigasi yang diterapkan secara maksimal.
“Musim tanam pertama diperkirakan berjalan stabil, tetapi kami perlu perhatian khusus pada musim tanam kedua agar proses tanam dan panen dapat optimal,” ujarnya.
Ia menambahkan hingga akhir September 2024, produksi padi di Indramayu telah mencapai 996 ribu ton dan jumlah tersebut dipastikan bertambah sampai akhir tahun ini.
“Kami optimistis target produksi hingga akhir Desember akan tercapai sesuai rencana,” ucap dia.
Baca juga: Gerakan pangan murah upaya stabilkan harga dan membantu rakyat Jabar
Baca juga: Gerakan pangan murah upaya stabilkan harga dan membantu rakyat Jabar