Antarajabar.com - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Aher membebaskan lokasi untuk memotong hewan kurban oleh panitia kurban namun harus tetap memperhatikan kebersihan lingkungan yang digunakan untuk lokasi pemotongan hewan kurbannya.
"Silakan kelompok-kelompok yang berkurban untuk berkurban di masing-masing tempatnya silakan saja, namun dengan catatan pelihara lingkungan dengan baik," kata Ahmad Heryawan, di Kota Bandung, Rabu.
Ia menuturkan anjuran untuk memotong hewan kurban di rumah pemotongan hewan (RPH) memang bagus namun pihaknya khawatir jika semua hewan kurban harus dipotong di sana maka akan terjadi antrean panjang.
"Tentu kita melihat kurban itu kan peristiwa tahunan, kalau kemudian di RPH-kan kita enggak akan mampu, antreannya sepanjang apa nanti padahal cuma tiga hari, coba bayangkan. Kita khawatir nanti antreannya malah tidak sempat," kata dia.
Ia menjelaskan pemotongan hewan kurban yang baik dilakukan di tempat terbuka dengan cara menggali lubang untuk mengalirkan darah hewan kurbannya.
"Nanti tanah diberi lubang, darah masuk ke situ langsung dikubur, nanti ada proses alamiah akan memproses darah tersebut jadi humus dari pupuk justru itu menyuburkan," kata dia.
Namun pihaknya mengingatkan panitia kurban agar darah hewan kurban tidak sampai berceceran saat disembelih nanti.
"Dan kita melarang kalau sampai darah tercecer. Itu saja kuncinya," ujar dia.
Lebih lanjut ia mengatakan selama menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat, dirinya terbiasa memotong hewan kurban di halaman belakang rumah dinasnya, yakni di Gedung Negara Pakuan Bandung.
"Sebelumnya juga saya memotong sendiri hewan kurban di halaman belakang rumah dinas," kata dia.
Gubernur: Panitia Kurban Harus Perhatikan Kebersihan Lingkungan
Rabu, 16 September 2015 16:30 WIB