Program Kampung Bahari Nusantara di Kampung Bungin, sejatinya tidak berhenti pada pemberdayaan ekonomi petani rumput laut. Nantinya, program akan dikembangkan lebih lanjut ke arah pendampingan pertanian holtikultura. Hal ini mengingat Kampung Bungin menyimpan potensi pengembangan pertanian, selain komoditas rumput laut.
Tidak hanya bidang pertanian. Lebih lanjut, PT Pegadaian bersama TNI AL juga berupaya berkontribusi pada bidang kesehatan dan pendidikan melalui renovasi pos pelayanan terpadu (posyandu), taman pendidikan Quran (TPQ), pembuatan gapura dan pembangunan mushala di lokasi tersebut.
Pasca-renovasi, masyarakat setempat lebih nyaman ketika berkunjung ke posyandu. Selain digunakan untuk pemeriksaan bayi dan balita secara rutin, Posyandu Kampung Bungin juga dimanfaatkan untuk sosialisasi kesehatan ibu dan anak, seperti edukasi mengenai pencegahan dan penanganan stunting.
Begitu pula yang terjadi pada TPQ Kampung Bungin pasca-renovasi. Jumlah anak-anak yang belajar mengaji semakin bertambah karena kini daya tampungnya menjadi lebih luas. Para murid TPQ Kampung Bungin yang berjumlah hingga 50 anak serta tenaga pengajar dari kelompok remaja setempat pun semakin bersemangat menjalani aktivitas belajar-mengajar.
Program Kampung Bahari Nusantara pun menjadi perwujudan pembangunan desa yang berkelanjutan. Dengan program tersebut, masyarakat desa diberdayakan sebagai subjek yang mandiri dan bukan sekadar objek penerima manfaat. Sebagaimana tujuan keberadaan Kampung Bahari Nusantara, kini kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat Kampung Bungin pun perlahan menunjukkan perbaikan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kampung Bahari Nusantara, motor penggerak pemberdayaan Muara Gembong