Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono menceritakan momen Menteri Pertahanan sekaligus Presiden Terpilih Prabowo Subianto membeli pesawat tanpa awak atau drone dengan kemampuan beyond line of sight (BLOS) dari Turki untuk pengadaan tahun depan.
Dalam sambutannya pada seminar bertajuk "Perkembangan Teknologi Elektronika Modern Mengubah Pola Peperangan" di Mabes TNI AU Jakarta Timur, Rabu, Tonny menceritakan momen pembelian drone tersebut.
"Pada satu kesempatan saya ditanya oleh Bapak Menhan, Presiden Terpilih, 'Angkatan Udara butuh apa?' kata beliau," ujar KSAU.
Tonny pun menjelaskan bahwa TNI AU membutuhkan drone dengan kemampuan BLOS untuk mendukung operasi pemantauan di Papua.
Ia menjelaskan drone itu dibutuhkan karena dapat melewati segala medan dengan menggunakan teknologi satelit.
Selain itu, drone BLOS juga memiliki kemampuan memancarkan sinyal sehingga membantu proses komunikasi sekaligus pemantauan di daerah-daerah yang terbilang sulit dijangkau sinyal.
Mendengar hal itu, Menhan Prabowo langsung setuju untuk membeli drone tersebut.