Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung mengungkapkan Bencana alam gempa telah menyebabkan banyak keluarga yang kehilangan akses pada kebutuhan dasar sehubungan hilangnya tempat tinggal mereka.
"Banyak yang kehilangan tempat tinggal, juga akses terhadap kebutuhan dasar. Dalam situasi ini, kebutuhan bayi dan balita sering kali menjadi prioritas yang sulit terpenuhi," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama dalam keterangan di Bandung, Kamis.
Menurut Uka, sampai 24 September 2024 lalu, gempa bumi susulan terjadi sampai 39 kali, dari kejadian gempa bumi utama pada Rabu (18/9) berkekuatan 5.0 magnitudo. Namun setelah dari 24 September hingga sekarang, tidak ada lagi gempa bumi susulan.
Uka mengungkapkan bahwa berdasarkan peninjauan pihaknya, sampai 25 September 2024, dari total 45.325 jiwa terdampak, sebanyak 11.681 orang masih mengungsi, sehingga masih dibutuhkan bantuan-bantuan dari berbagai pihak.
Sejauh ini, kata Uka, telah masuk berbagai bantuan ke daerah bencana, salah satu yang terbaru, 1.000 popok dan pakaian bayi dari PT Lucky Mom Indonesia (popok Makuku) pada keluarga terdampak parah akibat bencana itu yakni di Kecamatan Kertasari.
"Kami mengapresiasi bantuan berupa popok bayi dan pakaian yang disumbangkan pada anak-anak korban gempa. Donasi ini sangat membantu keluarga yang terdampak, khususnya yang memiliki anak kecil. Bantuan ini tidak hanya meringankan beban orang tua, tetapi juga menunjukkan solidaritas dan kepedulian pihak swasta terhadap kesejahteraan masyarakat yang terdampak bencana," ujarnya.
Baca juga: Pemkab Bandung turunkan status darurat bencana gempa jadi transisi
Baca juga: Pemkab Garut resmi cabut status tanggap darurat gempa bumi Head of Communication PT Lucky Mom Indonesia Titi Nurmalasari mengatakan donasi ini bertujuan untuk meringankan beban para orang tua yang sedang menghadapi situasi sulit pascabencana, yang diharapkan dapat berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan dasar bayi, memberikan kenyamanan dan perlindungan yang dibutuhkan di tengah kondisi darurat, sehingga orang tua dapat lebih fokus pada upaya pemulihan.
"Kami sangat prihatin dengan situasi yang dialami oleh para korban gempa di Kabupaten Bandung, khususnya para keluarga dengan bayi dan balita. Sebagai bentuk tanggung jawab sosial kami, donasi popok dan pakaian bayi ini merupakan langkah kecil untuk membantu mereka yang sedang membutuhkan. Kami berharap, melalui bantuan ini, para orang tua dapat lebih fokus pada pemulihan sekaligus menjaga kenyamanan bayi mereka. Serta masyarakat yang terdampak bencana tetap waspada terhadap segala kemungkinan yang terjadi," ujarnya.
Dia juga berharap, dengan bantuan ini, dapat mempercepat proses pemulihan para korban gempa, terutama bagi anak-anak yang merupakan kelompok paling rentan terhadap dampak bencana alam.
"Anak-anak tidak hanya menghadapi risiko kesehatan fisik akibat keterbatasan akses ke kebutuhan dasar seperti popok, pakaian, dan makanan, tetapi juga membutuhkan dukungan emosional dalam menghadapi trauma yang mereka alami. Serta membantu menciptakan kondisi yang lebih stabil dan aman," tuturnya.
Baca juga: BMKG: 39 kali gempa susulan usai gempa magnitudo 5.0 di Bandung
Baca juga: BPBD Bandung sarankan pengungsi gempa agar kembali ke rumah
"Banyak yang kehilangan tempat tinggal, juga akses terhadap kebutuhan dasar. Dalam situasi ini, kebutuhan bayi dan balita sering kali menjadi prioritas yang sulit terpenuhi," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama dalam keterangan di Bandung, Kamis.
Menurut Uka, sampai 24 September 2024 lalu, gempa bumi susulan terjadi sampai 39 kali, dari kejadian gempa bumi utama pada Rabu (18/9) berkekuatan 5.0 magnitudo. Namun setelah dari 24 September hingga sekarang, tidak ada lagi gempa bumi susulan.
Uka mengungkapkan bahwa berdasarkan peninjauan pihaknya, sampai 25 September 2024, dari total 45.325 jiwa terdampak, sebanyak 11.681 orang masih mengungsi, sehingga masih dibutuhkan bantuan-bantuan dari berbagai pihak.
Sejauh ini, kata Uka, telah masuk berbagai bantuan ke daerah bencana, salah satu yang terbaru, 1.000 popok dan pakaian bayi dari PT Lucky Mom Indonesia (popok Makuku) pada keluarga terdampak parah akibat bencana itu yakni di Kecamatan Kertasari.
"Kami mengapresiasi bantuan berupa popok bayi dan pakaian yang disumbangkan pada anak-anak korban gempa. Donasi ini sangat membantu keluarga yang terdampak, khususnya yang memiliki anak kecil. Bantuan ini tidak hanya meringankan beban orang tua, tetapi juga menunjukkan solidaritas dan kepedulian pihak swasta terhadap kesejahteraan masyarakat yang terdampak bencana," ujarnya.
Baca juga: Pemkab Bandung turunkan status darurat bencana gempa jadi transisi
Baca juga: Pemkab Garut resmi cabut status tanggap darurat gempa bumi Head of Communication PT Lucky Mom Indonesia Titi Nurmalasari mengatakan donasi ini bertujuan untuk meringankan beban para orang tua yang sedang menghadapi situasi sulit pascabencana, yang diharapkan dapat berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan dasar bayi, memberikan kenyamanan dan perlindungan yang dibutuhkan di tengah kondisi darurat, sehingga orang tua dapat lebih fokus pada upaya pemulihan.
"Kami sangat prihatin dengan situasi yang dialami oleh para korban gempa di Kabupaten Bandung, khususnya para keluarga dengan bayi dan balita. Sebagai bentuk tanggung jawab sosial kami, donasi popok dan pakaian bayi ini merupakan langkah kecil untuk membantu mereka yang sedang membutuhkan. Kami berharap, melalui bantuan ini, para orang tua dapat lebih fokus pada pemulihan sekaligus menjaga kenyamanan bayi mereka. Serta masyarakat yang terdampak bencana tetap waspada terhadap segala kemungkinan yang terjadi," ujarnya.
Dia juga berharap, dengan bantuan ini, dapat mempercepat proses pemulihan para korban gempa, terutama bagi anak-anak yang merupakan kelompok paling rentan terhadap dampak bencana alam.
"Anak-anak tidak hanya menghadapi risiko kesehatan fisik akibat keterbatasan akses ke kebutuhan dasar seperti popok, pakaian, dan makanan, tetapi juga membutuhkan dukungan emosional dalam menghadapi trauma yang mereka alami. Serta membantu menciptakan kondisi yang lebih stabil dan aman," tuturnya.
Baca juga: BMKG: 39 kali gempa susulan usai gempa magnitudo 5.0 di Bandung
Baca juga: BPBD Bandung sarankan pengungsi gempa agar kembali ke rumah