Cianjur (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Cianjur, mencatat tiga pasangan calon peserta Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Cianjur sudah menyerahkan laporan dana kampanye, yakni saldo dua pasangan tercatat pada Rekening Khusus Dana Kampanye dengan nilai kosong atau Rp 0.
Kadiv SDM Sosparmas KPU Cianjur, Fikri Audah NSY di Cianjur, Selasa, mengatakan laporan RKDK saldo Rp0 milik pasangan nomor urut 2 Wahyu-Ramzy dan nomor urut 3 Deden-Neneng Efa, sehingga tetap dicantumkan dalam media sosial resmi KPU Cianjur.
“Ini merupakan laporan dari pasangan calon, sehingga dicantumkan Rp0, karena kami tetap mencantumkan karena laporan yang diberikan setiap calon seperti itu, untuk pasangan nomor 1 Herman-Ibang tercatat di RKDK dana kampanye Rp500 juta,” katanya.
Dia menjelaskan laporan RKDK bersifat transparan dan dapat diunduh masyarakat di laman resmi KPU Kabupaten Cianjur, tidak ada yang dikurangi atau ditambah sesuai dengan laporan yang diterima dari pasangan calon.
Tercantum dalam laman resmi KPU Kabupaten Cianjur, laporan dana kampanye pasangan nomor 1 Herman-M Solih Rp500 juta, sedangkan pasangan nomor 2 Wahyu-Ramzy Rp0, dan pasangan nomor 3 Deden-Neneng Efa Rp0.
"Jadi, apa yang disampaikan dalam laporan sudah kami tayangkan di akun resmi milik KPU Cianjur, kalau ada perubahan tentunya akan diperbaiki kembali," katanya.
Sementara bakal calon Bupati Cianjur nomor urut 3 Deden Nasihin, mengatakan pihaknya terlambat dalam memasukkan data terkait laporan dana kampanye yang harus dicantumkan dalam RKDK, dimana seharusnya tercantum untuk tahap awal sebesar Rp100 juta."Karena terburu-buru dan waktu yang terbatas kami terlambat memasukkan laporan dana kampanye yang tercantum dalam RKDK, seharusnya dana awal sudah ada Rp100 juta," katanya.
Juru bicara pasangan calon nomor urut 2 Wahyu-Ramzy, M Toha mengatakan sengaja belum mengisi berapa besaran dana kampanye yang akan digunakan karena berprinsip segala sesuatu dimulai dari nol dan akan memasukkan RKDK pada pertengahan masa kampanye.
"Sengaja menunjukkan kalau tidak ada artos (uang), tapi ada artis yang bisa menaikkan partisipasi masyarakat tanpa harus mengeluarkan uang, tapi nanti sesuai dengan penggunaan akan kita laporkan," katanya.