Bandung (ANTARA) - Seorang atlet Paralimpiade Paris, Hikmat Ramdani (23), berharap bonus yang didapatkan atas prestasi yang diraihnya menjadi motivasi bagi para atlet lainnya untuk terus berjuang dan berprestasi.
Hikmat yang mendapatkan medali emas pada Paralimpiade Paris, meraih bonus dari Presiden Joko Widodo senilai Rp6 miliar, ditambah Rp1,1 miliar dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar).
Baca juga: Prestasi atlet RI di Paralimpiade Paris capaian sejarah baru
"Untuk bonus mungkin ditabung dulu untuk jangka panjang, dan belum terpikirkan mau untuk apa. Tapi harapan saya mudah-mudahan medali ini menjadi motivasi bagi orang lain, khususnya disabilitas," ucap Hikmat di Gedung Sate Bandung, Kamis.
Atlet asal Tasikmalaya yang berhasil meraih medali emas bersama Leani Ratri Oktila setelah menang atas wakil Indonesia lainnya, Fredy Setiawan/Khalimatus Sa’diyah, dalam pertandingan final bulu tangkis ganda campuran SL/SU di La Chapelle Arena, Senin 2 Agustus 2024 dengan skor 21-16 dan 21-15, mengaku bersyukur, prestasinya diapresiasi termasuk oleh Pemprov Jabar.
"Alhamdulillah saya sangat senang sekali ada apresiasi dari Pemerintah Jabar, saya berterima kasih kepada Bapak Pj Gubernur dan jajarannya," ujar Hikmat.
Sebab, kata dia, perjuangan mendapatkan medali emas di ajang Paralimpiade Paris, tidaklah mudah.
"Kalau persiapan sih, saya dua tahun dari 2022. 2023 mencari poin, ada 14 pertandingan untuk Paralimpiade kemarin, Alhamdulillah masuk dan ikut Paralimpiade di Paris dan Alhamdulillah mendapatkan hasil terbaik," tuturnya.
Hikmat merupakan atlet disabilitas SL4 atau keterbatasan gerak pada kaki akibat mengalami kecelakaan sepeda motor saat duduk di bangku kelas 5 SD yang membuat kakinya memiliki panjang tidak seimbang.
"Sebenarnya main bulu tangkis sejak kelas 2 SD, menjadi atlet disabilitas setelah kecelakaan. Saya kaki panjang sebelah, pinggul dulu copot," katanya.
Selain diberikan pada Hikmat, Pemprov Jabar juga memberikan bonus pada para atlet peraih medali di Olimpiade Paris 2024 dan PON XXI Aceh-Sumut.