Antarajabar.com - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional atau Lapan akan menggelar final Kompetisi Muatan Roket dan Roket Indonesia (Komurindo) serta Kompetisi Muatan Balon Atmosfer (Kombat) bagi mahasiswa seluruh Indonesia di Garut, Jawa Barat.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Lapan Jasyanto di Jakarta, Jumat mengatakan final kompetisi tersebut akan berlangsung 4 Agustus 2015 di Balai Produksi dan Pengujian Roket Lapan, Pameungpeuk, Garut.
Pada acara puncak tersebut, menurut dia, peserta Komurindo akan meluncurkan muatan roket dam roket EDF. Sementara itu peserta Kombat akan menerbangkan muatannya dengan menggunakan balon atmosfer.
Komurindo merupakan kompetisi tahunan rancang bangun muatan roket dan roket EDF tingkat perguruan tinggi yang diselenggarakan sejak 2009. Dalam ajang ini, para mahasiswa ditantang untuk membangun sistem monitoring dan pengukuran yang stabil, akurat, dan presisi di bidang peroketan.
Selain itu, lanjutnya, mahasiswa juga belajar membangun roket EDF. Sehingga kegiatan ini akan meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam rancang bangun serta pengujian roket dan muatannya.
Kombat adalah kompetisi untuk mengamati atmosfer dari permukaan bumi dengan menggunakan balon sonde atau radiosonde. Balon sonde tersebut akan memberikan informasi mengenai parameter-parameter atmosfer seperti tekanan udara, temperatur, dan kelembaban.
Observasi mengenai kondisi atmosfer ini merupakan satu instrumen penting dalam berbagai berbagai penelitian di bidang terkait cuaca dan iklim.
Jasyanto mengatakan kompetisi tahunan ini berlangsung sejak 2014. Pada Komurindo tahun ini, terdapat 25 tim kategori Muatan Roket dan 44 Tim kategori Roket EDF yang mengajukan proposal.
Menurut dia, seleksi tahap pertama atau seleksi proposal menghasilkan 23 tim kategori Muatan Roket dan 43 tim kategori Roket EDF yang dapat ikut seleksi tahap dua atau seleksi Laporan Teknis Perkembangan. Seleksi tersebut kemudian menyaring 20 tim dari masing-masing kategori yang berhak untuk mengikuti final Komurindo 2015.
Ia mengatakan pada Kombat tahun ini, terdapat 29 tim yang mendaftarkan proposalnya. Sebanyak 22 tim kemudian menyampaikan laporan teknis perkembangan muatannya, namun hanya 16 tim yang dapat mengikuti final.
