Jakarta (ANTARA) - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan BI terus memperkuat kebijakan moneter pro-stability dan meningkatkan sinergi kebijakan dengan pemerintah sehingga inflasi tahun 2024 dan 2025 terkendali dalam sasaran 2,5 plus minus satu persen.
"Inflasi volatile food diprakirakan tetap terkendali didukung oleh sinergi pengendalian inflasi Bank Indonesia dan pemerintah pusat dan daerah," kata Perry dalam konferensi pers Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur BI Bulan Agustus 2024 di Jakarta, Rabu.
Ia menuturkan inflasi menurun dan tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,5 plus minus satu persen. Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Juli 2024 tercatat 2,13 persen year on year (yoy), lebih rendah dari inflasi pada Juni 2024 sebesar 2,51 persen (yoy). Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh rendahnya inflasi di seluruh komponen.
Inflasi inti tercatat rendah yaitu sebesar 1,95 persen (yoy). Inflasi volatile food juga terus menurun menjadi 3,63 persen (yoy) dari bulan sebelumnya 5,96 persen (yoy).
Penurunan inflasi harga pangan bergejolak (volatile food) tercatat di sebagian besar wilayah Indonesia, didukung oleh peningkatan pasokan pangan seiring berlanjutnya musim panen, serta eratnya sinergi pengendalian inflasi Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
Ke depan, BI meyakini inflasi IHK tetap terkendali dalam sasarannya. Inflasi inti diprakirakan terjaga seiring ekspektasi inflasi yang terjangkar dalam sasaran, kapasitas perekonomian yang masih besar dan dapat merespons permintaan domestik, imported inflation yang terkendali sejalan dengan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah Bank Indonesia, serta dampak positif berkembangnya digitalisasi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BI perkuat kebijakan dan sinergi jaga inflasi 2024-2025 dalam sasaran
BI memperkuat kebijakan dan sinergi jaga inflasi 2024-2025 dalam sasaran
Kamis, 22 Agustus 2024 5:51 WIB