Ankara (ANTARA) - Presiden Palestina Mahmoud Abbas dikabarkan membatalkan jamuan makan malam dengan anggota parlemen Turki karena khawatir dengan ancaman pembunuhan oleh Israel.
Mengutip sejumlah sumber, surat kabar Turki Hurriyet melaporkan pada Rabu bahwa keputusan itu diambil setelah Abbas berpidato di hadapan parlemen Turki pada 15 Agustus dan menyampaikan niatnya untuk mengunjungi Jalur Gaza.
Kepada Ketua Parlemen Turki Numan Kurtulmus, Abbas mengatakan dirinya tidak bisa menghadiri jamuan makan malam karena harus segera tiba di Palestina sebelum malam.
Menurut surat kabar itu, Abbas bergegas kembali ke Palestina karena khawatir dengan percobaan pembunuhan terhadap dirinya oleh Israel.
Pada 31 Juli, kelompok perlawanan Palestina Hamas mengatakan bahwa kepala biro politiknya, Ismail Haniyeh, tewas di Teheran saat tinggal di kota itu untuk menghadiri pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian.
Hamas menuduh Israel dan Amerika Serikat bertanggung jawab atas kematian Haniyeh dan bersumpah tidak akan membiarkan serangan itu.
Embargo senjata
Sementara itu, Sekitar enam dokter yang baru kembali dari memberikan perawatan medis di Jalur Gaza yang hancur, mendesak pemerintah Amerika Serikat (AS) Joe Biden segera memberlakukan embargo senjata terhadap Israel.
Pernyataan yang disampaikan para dokter pada Selasa (20/8) mengatakan bahwa tanpa embargo senjata, AS tetap terlibat dalam pertumpahan darah yang telah menghancurkan wilayah pantai tersebut.
Berbicara di sela-sela Konvensi Nasional Demokrat yang sedang berlangsung di Chicago, Illinois, Dr. Tammy Abughanim mengatakan bahwa akibat perang Israel selama lebih dari 10 bulan telah membuat kehidupan warga sipil di Gaza benar-benar mustahil saat ini.
"Ketika saya mengatakan kita tidak mampu menanggung satu hari lagi seperti ini, dan ketika mereka mengatakan kepada saya bahwa kita tidak mampu menanggung satu hari lagi seperti ini, itu benar adanya," kata Abughanim mengingat percakapan yang dilakukannya dengan warga Gaza selama perjalanannya baru-baru ini.
Ada ancaman Israel, Abbas persingkat kunjungan di Turki
Rabu, 21 Agustus 2024 16:39 WIB