Cianjur (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, manfaatkan pengeras suara di seluruh masjid di sepanjang pesisir selatan sebagai pengganti sirene peringatan ketika terjadi potensi tsunami.
Kepala Pelaksana BPBD Cianjur, Asep Sukma Wijaya di Cianjur Selasa, mengatakan sekitar 9 sirene peringatan tsunami milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang ada di sepanjang pesisir pantai selatan Cianjur, ditakutkan tidak berfungsi.
Baca juga: BPBD Cianjur targetkan pencairan bantuan penyintas gempa tahap IV tuntas September
"Sirene milik BNPB tidak berbunyi secara otomatis ketika ada peringatan tsunami, harus dipencet operator atau petugas, sehingga kami manfaatkan pengeras suara atau toa masjid untuk pengganti sirene," katanya.
Dia menjelaskan, alat peringatan tsunami yang terpasang dikabarkan perlu perbaikan setelah mengalami kerusakan atau berkarat akibat angin laut karena sudah terpasang cukup lama, sehingga dikhawatirkan sudah tidak berfungsi dengan baik.
Sehingga pihaknya mencari alternatif lain sebagai peringatan dini dengan pengeras suara di setiap masjid yang ada di tiga kecamatan di pesisir selatan mulai dari Kecamatan Cidaun, Sindangbarang dan Agrabinta.
"Kami akan melibatkan puluhan Relawan Tangguh Bencana (Retana) ketika ada informasi potensi tsunami dari BMKG, relawan di setiap desa segera mengumumkannya lewat toa masjid," katanya.
Bahkan sejak tiga bulan yang lalu, pihaknya telah melakukan simulasi penyelamatan dan penanggulangan bencana tsunami terhadap 90 Retana yang ada di 18 desa di sepanjang pesisir pantai Cianjur selatan.