Cianjur, Jabar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat realisasi program jalan beton 1.000 kilometer, yang dimulai sejak 2022, sudah mencapai 778 kilometer atau 77,8 persen dengan target tuntas pada 2025.
Bupati Cianjur Herman Suherman di Cianjur, Jabar, Senin, mengatakan pembangunan jalan beton tersebut diutamakan untuk mempermudah aktivitas warga menuju obyek wisata, sehingga dapat meningkatkan perekonomian.
Baca juga: Cianjur gencarkan perbaikan jalan menuju objek wisata pantai
"Tidak hanya mendongkrak perekonomian, pembangunan jalan beton diharapkan dapat mempermudah warga mengakses pendidikan dan kesehatan, sehingga jarak tempuh yang lama menjadi lebih singkat," katanya.
Ia mencatat sebagian besar jalan kabupaten di Cianjur dalam kondisi rusak berat dan sedang, sehingga program seribu kilometer jalan beton dilakukan agar usia jalan lebih lama dan aktivitas masyarakat menjadi mudah seperti pembangunan ruas jalan kabupaten di Kecamatan Cijati.
Ruas jalan sepanjang 18 kilometer itu, ungkap dia, sudah tuntas dibangun dengan konstruksi beton, sehingga dapat memudahkan berbagai aktivitas termasuk perekonomian warga yang selama 30 tahun terakhir sulit dilakukan karena biaya transportasi yang mahal.
"Tidak hanya perbaikan jalan termasuk jembatan penghubung antarkecamatan dan kabupaten Cianjur-Sukabumi, saat ini sudah mulus, sehingga warga dapat dengan mudah melakukan aktivitas terutama dalam menjual hasil buminya ke kota," katanya.
Herman menargetkan hingga akhir masa jabatan pada 2025, perbaikan 1.000 kilometer jalan beton di Cianjur dapat tuntas, sehingga tidak ada lagi jalan rusak di Cianjur dan seluruh jalan yang dibangun atau diperbaiki terhubung langsung ke jalan provinsi dan nasional.
"Terhubungnya jalan kabupaten ke jalan provinsi dan nasional dapat mempermudah berbagai aktivitas termasuk wisatawan yang hendak berlibur di obyek wisata mulai dari wilayah utara hingga pantai selatan, sehingga PAD Cianjur terus meningkat," katanya.
Sementara, tokoh masyarakat Kecamatan Cijati yang letak geografisnya bersebelahan dengan Kabupaten Sukabumi, akhirnya dapat merasakan mulusnya jalan beton sepanjang belasan kilometer penghubung antarkecamatan dan kabupaten itu.
Pasalnya, ungkap tokoh masyarakat Cijati Ayi Bayong (48), selama 30 tahun terakhir, warga kesulitan untuk melakukan aktivitas terutama perekonomian karena mahalnya biaya transportasi untuk menjual hasil bumi ke pusat Kota Cianjur atau Sukabumi.
"Seiring dibangunnya jalan beton yang terhubung langsung ke jalan provinsi dan nasional, memudahkan warga beraktivitas mulai dari pendidikan, kesehatan, dan perekonomian karena jalan laik menjadi penunjang utama," katanya.
Baca juga: Cianjur tuntaskan pembangunan 87 kilometer jalan beton
Realisasi jalan beton 1.000 km di Cianjur sudah 77 persen
Senin, 12 Agustus 2024 14:51 WIB